Pemerintah Kabupaten Ciamis Jawa Barat telah siap siaga dengan menyiapkan tim gabungan dari berbagai instansi, dan melibatkan sukarelawan dari organisasi kemasyarakatan yang siap turun mengatasi bencana alam apabila terjadi dan mengganggu jalannya pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Kita harus memastikan bahwa meskipun terjadi bencana, baik alam maupun sosial, proses pemilu tetap berjalan lancar, dan aman," kata Sekretaris Daerah Pemkab Ciamis Andang Firman Triyadi saat memberikan arahan kepada sukarelawan di Komplek Islamic Center Ciamis, Rabu.
Baca juga: BPBD Ciamis terus pantau daerah yang terdampak gempa Pangandaran
Ia menuturkan, Pemkab Ciamis berupaya agar pelaksanaan pilkada berjalan lancar dan aman, salah satunya melakukan antisipasi dan kesiapsiagaan personel untuk menanggulangi apabila terjadi bencana alam atau gangguan lainnya saat penyelenggaraan pilkada.
Upaya Pemkab Ciamis saat ini, lanjut dia, dengan melibatkan sukarelawan dari berbagai lembaga keagamaan maupun organisasi kemanusiaan di Kabupaten Ciamis, untuk membantu penanganan daerah yang dilanda bencana alam.
Ia menyampaikan, sebelum turun ke lapangan seluruh sukarelawan tersebut diberi pemahaman terlebih dahulu atau bimbingan teknis dan latihan gabungan tentang tanggap darurat bencana alam.
"Penting bagi kita untuk memperkuat kesiapan dan koordinasi antara pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, bimbingan teknis tanggap bencana bagi sukarelawan itu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam yang mungkin terjadi saat pilkada berlangsung.
Ia berharap sukarelawan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara merespon bencana alam dengan efektif dan efisien, sehingga langkah tersebut tidak mengganggu jalannya pilkada.
"Hal ini untuk memastikan respons yang cepat dan terorganisir saat bencana datang, baik itu bencana alam seperti gempa bumi atau banjir, maupun bencana sosial seperti kerusuhan," katanya.
Ia menambahkan, tanggap bencana menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan Pilkada 2024, apalagi potensi bencana alam tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, sehingga semua pihak tidak hanya pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat harus siap siaga.
Adanya bimbingan teknis bagi sukarelawan itu, kata dia, tentunya akan memperkuat solidaritas antar lembaga, sehingga saat penanganan bencana alam bisa berjalan sesuai rencana dan terukur.
"Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat mewujudkan Pilkada 2024 yang aman, tertib, dan lancar, meskipun ada potensi bencana yang mungkin datang, kita semua harus siap menghadapi setiap tantangan," katanya.
Sukarelawan yang terlibat dalam kesiapsiagaan bencana saat pelaksanaan pilkada yakni dari Baznas, PBI NU, Sigap Persis, MDMC Muhammadiyah, dan Tagana Dinas Sosial Kabupaten Ciamis.
Baca juga: BPBD Ciamis menyiapkan bantuan untuk warga terdampak cuaca ekstrem
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Ciamis libatkan sukarelawan untuk atasi bencana saat pilkada
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kita harus memastikan bahwa meskipun terjadi bencana, baik alam maupun sosial, proses pemilu tetap berjalan lancar, dan aman," kata Sekretaris Daerah Pemkab Ciamis Andang Firman Triyadi saat memberikan arahan kepada sukarelawan di Komplek Islamic Center Ciamis, Rabu.
Baca juga: BPBD Ciamis terus pantau daerah yang terdampak gempa Pangandaran
Ia menuturkan, Pemkab Ciamis berupaya agar pelaksanaan pilkada berjalan lancar dan aman, salah satunya melakukan antisipasi dan kesiapsiagaan personel untuk menanggulangi apabila terjadi bencana alam atau gangguan lainnya saat penyelenggaraan pilkada.
Upaya Pemkab Ciamis saat ini, lanjut dia, dengan melibatkan sukarelawan dari berbagai lembaga keagamaan maupun organisasi kemanusiaan di Kabupaten Ciamis, untuk membantu penanganan daerah yang dilanda bencana alam.
Ia menyampaikan, sebelum turun ke lapangan seluruh sukarelawan tersebut diberi pemahaman terlebih dahulu atau bimbingan teknis dan latihan gabungan tentang tanggap darurat bencana alam.
"Penting bagi kita untuk memperkuat kesiapan dan koordinasi antara pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, bimbingan teknis tanggap bencana bagi sukarelawan itu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam yang mungkin terjadi saat pilkada berlangsung.
Ia berharap sukarelawan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara merespon bencana alam dengan efektif dan efisien, sehingga langkah tersebut tidak mengganggu jalannya pilkada.
"Hal ini untuk memastikan respons yang cepat dan terorganisir saat bencana datang, baik itu bencana alam seperti gempa bumi atau banjir, maupun bencana sosial seperti kerusuhan," katanya.
Ia menambahkan, tanggap bencana menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan Pilkada 2024, apalagi potensi bencana alam tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, sehingga semua pihak tidak hanya pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat harus siap siaga.
Adanya bimbingan teknis bagi sukarelawan itu, kata dia, tentunya akan memperkuat solidaritas antar lembaga, sehingga saat penanganan bencana alam bisa berjalan sesuai rencana dan terukur.
"Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat mewujudkan Pilkada 2024 yang aman, tertib, dan lancar, meskipun ada potensi bencana yang mungkin datang, kita semua harus siap menghadapi setiap tantangan," katanya.
Sukarelawan yang terlibat dalam kesiapsiagaan bencana saat pelaksanaan pilkada yakni dari Baznas, PBI NU, Sigap Persis, MDMC Muhammadiyah, dan Tagana Dinas Sosial Kabupaten Ciamis.
Baca juga: BPBD Ciamis menyiapkan bantuan untuk warga terdampak cuaca ekstrem
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Ciamis libatkan sukarelawan untuk atasi bencana saat pilkada
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024