Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, membahas pemanfaatan usaha perhutanan sosial bersama Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Jawa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan potensi hutan yang ada.

"Kita lihat bahwa belum termanfaatkan dengan baik, banyak hutan yang hari ini kondisinya sebagaimana kita maklum, nah dengan pola-pola katakanlah sinergitas antara balai dengan kita, tentu di situlah yang 'impact'nya ada bagi masyarakat," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana di Garut, Senin.

Baca juga: BPBD Garut minta warga waspadai bahaya petir saat musim hujan

Ia menuturkan Pemkab Garut siap mendukung rencana penerapan program Integrated Area Development (IAD) berbasis perhutanan sosial seperti yang disampaikan dalam audiensi bersama Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Wilayah Jawa, Danang Kuncara Sakti.

Nurdin menyampaikan, pertemuan itu membahas tentang pengembangan usaha perhutanan sosial melalui konsep IAD sebagai salah satu program unggulan dalam 100 hari kerja Menteri Kehutanan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan di Garut.

"Insya Allah akan mendapat sambutan dari masyarakat, karena kepentingan mereka kita pemerintah mendorong percepat lagi apa yang diingini oleh masyarakat dan pemerintah secara keseluruhan," katanya.

Ia mengatakan, program itu akan dilakukan dengan pemanfaatan lahan dan juga menghadirkan hutan tutupan yang mampu memberikan lingkungan yang lebih baik, bertanggungjawab, dan berkelanjutan.

Adanya sinergitas Pemkab Garut dengan Balai PSKL, kata dia, akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, untuk itu akan diturunkan jajaran dari pemkab untuk mengeksplorasi potensi dan inventarisasi di tujuh kecamatan yang menjadi perhatian yakni Cikajang, Cisurupan, Bayongbong, Cigedug, Samarang, Leles, dan Kadungora.

"Saya perintahkan teman-teman bisa eksplor ketujuh kecamatan yang akan menjadi konsentrasi perhatian ini, khususnya di wilayah-wilayah yang memang sangat dekat dengan tata letak kehutanan," katanya.

Kepala Balai PSKL Wilayah Jawa, Danang Kuncara Sakti menyatakan, Kabupaten Garut dipilih karena memiliki potensi hasil hutan yang bagus, di antaranya hasil kopi, cokelat, alpukat, dan kapulaga, maupun pemanfaatan jasa lingkungan untuk wisata alam.
Program IAD itu, kata dia, bertujuan untuk mendorong perekonomian di Kabupaten Garut, karena program tersebut terdapat proses percepatan pembangunan sumber daya hutan di tingkat lokal, sehingga bisa mendorong pendapatan daerah Garut dan perbaikan lingkungan.

"Garut memiliki potensi hasil hutan yang sangat luar biasa, ada kopi, kemudian cokelat, ada buah-buahan, dan yang lain-lain ya, ternak, dan untuk mendorong itu perlu dukungan dari para pihak," katanya.

Ia berharap program tersebut bisa berjalan pada 2025 sebagai bagian dari agenda jangka pendek, sekaligus mempersiapkan daerah Garut menuju program Indonesia Emas 2045 dengan memanfaatkan potensi lahan hutan.

"Potensi yang ada di Garut ini bisa kita optimalkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dan kemaslahatan rakyat," katanya.

Baca juga: Pemkab Garut memberikan uang tali kasih untuk warakawuri di Hari Pahlawan

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024