Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, meminta masyarakat mewaspadai ancaman bahaya petir saat musim hujan dengan tidak beraktivitas di lapangan terbuka atau areal persawahan dan tempat lainnya yang dapat menghantarkan petir.

"Saya mohon kepada seluruh masyarakat dalam kondisi hujan janganlah mendekati hal-hal yang bisa menghantarkan turunnya petir," kata Kepala BPBD Kabupaten Garut yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana di Garut, Senin.

Ia menuturkan musim kemarau yang terjadi beberapa bulan sudah berakhir dan saat ini sudah memasuki musim hujan dengan berbagai risiko bencana alam, seperti longsor, banjir, dan petir.

Musim hujan ini, ujar dia, harus menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat tentang potensi bahaya, di antaranya petir yang bisa menyambar manusia apabila sedang berada di area terbuka, seperti persawahan.

"Kalau di persawahan kan sudah jelas kita harus berlindung, kalau di daerah yang ada aliran listrik ya jangan terlalu dekat di situ," katanya.

Peringatan BPBD Garut tersebut setelah terjadinya kasus seorang remaja, Rapi (16) yang tewas setelah tersambar petir di Kampung Ciloa, Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Garut, Minggu (10/11) sore.

Kepala Polsek Bayongbong Iptu Gopar Suryadi Mulya menyatakan sudah mendapatkan informasi insiden seorang remaja tewas tersambar petir saat sedang berada di tempat terbuka area persawahan.
Keterangan sejumlah saksi, kata dia, korban sedang bermain di sawah tiba-tiba ada petir yang langsung menyambar tubuhnya, sehingga korban terkapar dan meninggal dunia.

Kepolisian yang mendapatkan laporan itu langsung ke lokasi kejadian untuk bersama masyarakat mengevakuasi korban ke rumahnya.

Ia mengimbau masyarakat tidak bermain di sawah ketika cuaca sudah mendung atau akan hujan karena memiliki risiko bahaya tersambar petir.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga apabila cuaca mendung atau hujan agar jangan berada di tempat terbuka seperti sawah atau lapang," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024