Antarajabar.com - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat menggagas sebuah kegiatan Gebrak Citarum atau Gerakan Budaya Raksa Citarum sebagai upaya menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat akan lingkungan, terutama berhubungan dengan air, di kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis.
Pelaksanaan harian Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang menghadiri dan membuka kegiatan tersebut memberikan apresiasi penuh atas diinisiasinya kegiatan ini.
Menurutnya, pencemaran sungai Citarum sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, di dekat hulu sungai di Cisanti.
"Hanya beberapa jarak saja dari hulu di Cisanti, (sungai) sudah mulai tercemar", kata Deddy.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dan bekerja keras membenahi sungai, disamping mengekspresikan kemarahan semata.
"Citarum tidak akan bersih dan kembali jernih hanya dengan kemarahan, meski ribuan air mata ditumpahkan ke sungai Citarum," kata dia.
Pada kegiatan tersebut Deddy melaksanakan prosesi 'awur cai cikahuripan' atau menyiramkan air bersih yang berasal dari beberapa mata air, di tepi sungai Citarum.
Prosesi ini memiliki makna sebagai bukti komitmen seluruh stakeholder, dalam mengembalikan keasrian sungai Citarum hingga airnya dapat sejernih mata air yang disiramkan.
Turut hadir dalam acara Wakil Bupati Bandung, Kepala BPLHD Jabar, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Komunitas Lingkungan.
Selain itu, kegiata ini juga melibatkan tak kurang dari 500 orang penggiat desa berbudaya lingkungan, penggiat dan pemerhati Citarum, seniman dan budayawan, kalangan pengusaha, tokoh agama, akademisi, hingga sekolah dan masyarakat sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Pelaksanaan harian Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang menghadiri dan membuka kegiatan tersebut memberikan apresiasi penuh atas diinisiasinya kegiatan ini.
Menurutnya, pencemaran sungai Citarum sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, di dekat hulu sungai di Cisanti.
"Hanya beberapa jarak saja dari hulu di Cisanti, (sungai) sudah mulai tercemar", kata Deddy.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dan bekerja keras membenahi sungai, disamping mengekspresikan kemarahan semata.
"Citarum tidak akan bersih dan kembali jernih hanya dengan kemarahan, meski ribuan air mata ditumpahkan ke sungai Citarum," kata dia.
Pada kegiatan tersebut Deddy melaksanakan prosesi 'awur cai cikahuripan' atau menyiramkan air bersih yang berasal dari beberapa mata air, di tepi sungai Citarum.
Prosesi ini memiliki makna sebagai bukti komitmen seluruh stakeholder, dalam mengembalikan keasrian sungai Citarum hingga airnya dapat sejernih mata air yang disiramkan.
Turut hadir dalam acara Wakil Bupati Bandung, Kepala BPLHD Jabar, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Komunitas Lingkungan.
Selain itu, kegiata ini juga melibatkan tak kurang dari 500 orang penggiat desa berbudaya lingkungan, penggiat dan pemerhati Citarum, seniman dan budayawan, kalangan pengusaha, tokoh agama, akademisi, hingga sekolah dan masyarakat sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015