Guru Besar Bidang Ilmu Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan IPB University, Prof Dr.agr. Asep Gunawan, S.Pt, M.Sc mengemukakan bahwa saat ini pusat pembibitan (breeding center) domba premium telah disebar ke seluruh Indonesia guna menjawab kelangkaan bibit.

"Permasalahan yang ada saat ini adalah kelangkaan bibit, sulit menemukan bakalan untuk penggemukan," katanya di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Pada Senin (21/10), ia menerima kunjungan sejumlah wartawan dan pensiunan karyawan untuk menjelaskan bahwa potensi beternak domba premium di Indonesia sangat terbuka meski masih ada prolematika yang menyertainya.

Selain soal kelangkaan bibit dan sulit menemukan bakalan untuk penggemukan, problem lainnya adalah nilai tambah produk daging domba masih minim, dan produk daging domba masih bertumpu pada penjualan ternak hidup.

Kemudian, juga masih terjadi persepsi masyarakat bahwa daging domba berkolerasi negatif terhadap kesehatan, yakni penyakit degeneratif seperti darah tinggi dan kolesterol jika mengonsumsinya.

Dalam kaitan persepsi kesehatan ini, kata dia, faktanya justru menujukan domba premium yang dikembangkan ini setelah dilakukan penelitian diketahui kaya asam lemak tak jenuh dan rendah kolesterol.

"Domba sehat penghasil daging premium justru kaya asam lemak tak jenuh, rendah kolesterol, keempukan tinggi, 'off odour' rendah, kandungan mineral baik, sehingga terjadi peningkatan kesehatan masyarakat," kata Ketua Departemen (Kadep) Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan IPB itu.

Meski ada permasalahan mengenai beternak domba premium itu, namun menurut Asep Gunawan, sudah ada solusinya.

Di antara solusi tersebut, yakni tersebarnya pusat pembibitan domba premium (breeding center) di seluruh Indonesia.

Untuk sebaran "breeding center" domba premium IPB, kata dia, saat ini ada di Jambi.

Lalu, dalam bentuk sertifikasi dan "set up" pusat pembibitan domba premium di Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dan di Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kemudian, di Kelurahan Poboya dan Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah dan di Kelurahan Petobo, Kecamatan. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Selatan.
Guru Besar Bidang Ilmu Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan IPB University, Prof Dr.agr. Asep Gunawan, S.Pt, M.Sc, (dua dari kiri), usai diskusi dengan sejumlah jurnalis dan pensiunan karyawan di "Teach Factory" Pusat Pembibitan Domba Premium di Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/10/2024). (ANTARA/HO-Dept. IPTP Fakultas Peternakan IPB)


Selain itu di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara dan di Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kerja sama dengan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Pembibitan Ternak Domba dan Kambing (BPPTDK) Margawati, di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dengan demikian, dengan persebaran itu terjadi diversifikasi produk daging domba dan kemudian menjadi produk unggulan daerah.

Lalu, domba sehat penghasil daging premium, dari riset yang dilakukan menunjukkan kaya asam lemak tak jenuh, rendah kolesterol, keempukan tinggi, "off odour" rendah, kandungan mineral baik

"Sehingga terjadi peningkatan kesehatan masyarakat," tambah inovator domba premium IPB peraih penghargaan pada kategori "Innovator of the year for Information Technology Development" yang diselenggarakan Metro TV pada 2022 itu.

Kerja sama

Dengan perkembangan yang ada, menurut dia, saat ini pihaknya juga mulai mengembangkan kerja sama-kerja sama.

Kerja sama itu, di antaranya seperti "setting" peternakan, "layout" perkandangan, pengadaan pakan hijauan konsentrat, dan bibit domba premium.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar IPB: "Breeding center" domba premium atasi kelangkaan bibit

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024