Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) turun tangan membantu Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengendalikan angka inflasi di daerah tersebut.

Ketua Kadin Kabupaten Bogor Sintha Dec Checawaty usai rapat koordinasi penanganan inflasi di Cibinong, Senin, mengungkapkan Kadin akan selalu membantu Pemkab Bogor dalam pengendalian inflasi, lewat beragam kegiatan.

"Kami masih bersama dalam setiap giat yang dilakukan pemkab, baik Gerakan Pangan Murah (GPM), maupun operasi pasar," kata Sintha.

Menurut Sintha, secara keseluruhan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bogor, tengah mendorong produk-produk lokal di setiap wilayah menjadi tonggak perekonomian.

"Kami sedang lihat, disiapkan datanya, agar sektor pertanian maupun peternakan sehingga bisa menjadi produsen di daerahnya. Sehingga, kebutuhan yang tidak terkendali atau sulit terkendali bisa terjaga dengan peningkatan produk daerah sendiri," jelas Sintha.

Sintha menyebutkan, TPID Kabupaten Bogor selain turun langsung ke masyarakat dengan GPM dan lainnya, juga terus melakukan evaluasi berkala yang dipimpin Pj Bupati Bogor dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Seluruh stakeholder juga terlibat, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga giatnya bisa terencana dan terukur," kata Sintha.

Sementara, Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri mengungkapkan bahwa penanganan inflasi merupakan program yang saat ini tengah menjadi fokus pemerintah pusat yang harus dilaksanakan oleh seluruh kepala daerah di seluruh Indonesia.

Bachril menerangkan, setiap perangkat daerah di Pemerintah Kabupaten Bogor nantinya melakukan pemantauan harga pangan di setiap pasar dengan melibatkan Perumda Pasar Tohaga.

"Kemudian gerakan pasar murah yang dilaksanakan di tiap kecamatan, rapat koordinasi pengendalian inflasi yang dilaksanakan rutin mingguan untuk memantau indeks angka inflasi di Kabupaten Bogor," ujar Bachril.

Meski begitu, kondisi Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Bogor dalam kondisi aman. Saat ini, angka IPH Kabupaten Bogor di angka -1,51 berada di median antara tertinggi 3,03 dan terendah -6,51.


 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024