Antarajabar.com - Selama satu bulan terakhir, Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ ) RSUD Cianjur, Jabar, menerima 12 mayat tanpa identitas yang ditemukan disejumlah wilayah di kabupaten itu. 

Kepala IPJ Jajat Multazam, di Cianjur, Minggu, mengatakan jumlah tersebut paling banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena setiap bulan biasanya hanya 3 mayat tanpa identitas yang masuk ke IPJ.

"Jumlahnya empat kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya, tahun ini jumlah temuan mayat tanpa identitas melonjak di bulan Agustus. Wilayah yang paling banyak ditemukan mayat tapa identitas Kecamatan Mande, 6 mayat," katanya.

Sementara dari wilayah lainnya hanya satu atau dua mayat seperti Kecamatan Cikalongkulon 2, Cianjur 2, Bojong picung dan Cugenang 1 dan Cibinong 1 mayat. Rata-rata mayat yang ditemukan gepeng yang meninggal akibat kelaparan dan penyakit. Sementara yang diduga merupakan korban pembunuhan mayat yang ditemukan di sungai Cisokan dan mayat bayi di Kecamatan Cibinong.

"hasil dari otopsi dua di antaranya diduga korban pembunuhan, sebab penyebab kematiannya tidak wajar. Terlihat dari ciri-ciri yang kami temukan, ada sejumlah luka akibat senjata tajam dan tumpul" katanya.

Sementara Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu, mengatakan, dari belasan mayat yang ditemukan belum tentu merupakan korban kejahatan karena sebagian besar merupakan gelandangan dan pengemis."Adapun kejadian lainnya yang ditemukan di sungai karena berenang di hulu kemudian terbawa arus sungai hingga ditemukan di Cianjur," katanya.

Meningkatnya angka temuan mayat tanpa identitas tersebut, membuat pihaknya melaukan patroli lebih intensif, terutama di wilayah perbatasan. Karena tutur dia, Cianjur merupakan kota perlintasan untuk kota yang berada di sekitarnya.

"kami akan mendatangi warga untuk memberi pengarahan, ketika ada kendaraan yang mondar-mandir tanpa dikenal dan terlihat mencurigakan, segera laporkan termasuk Ketika menemukan mayat, agar kami bisa mengumumkan siapa tahu ada pihak keluarga yang merasa kehilangan. Jika korban pembunuhan dapat segera kami lakukan tindakan," katanya. 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015