Antarajabar.com - Sapi lokal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mampu memenuhi permintaan pasar untuk kebutuhan Idul Adha maupun konsumsi masyarakat sehari-hari di kota itu, sehingga upaya memenuhinya harus mendatangkan dari Jawa Tengah.

"Sapi lokal yang ada di Garut ini belum begitu banyak sehingga masih harus dipasok dari Jawa Tengah bahkan dari Jawa Timur," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut Indriana Sumarto kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, kebutuhan sapi di Garut dikirim dari peternak sapi di selatan Garut yang biasa memasok kebutuhan pasar di kawasan kota dan utara Garut.

"Di utara juga ada peternakan sapi, tapi tidak sebanyak dari selatan Garut sehingga kebutuhannya masih kurang," katanya.

Menurut dia, sapi lokal di Garut baru tersedia sebesar 30 persen untuk kurban dari total kebutuhan berdasarkan prediksi tahun sebelumnya sebanyak 5.000 ekor.

Pihaknya mendatangkan sapi dari daerah Semarang, Wonosobo dan Banyuwangi sebagai daerah pemasok sapi terbesar untuk memenuhi kebutuhan pasar di Garut bahkan di daerah lainnya di Jabar.

 "Setiap tahun kebutuhan Idul Adha ini belum dapat dipenuhi sapi lokal, makanya kita datangkan dari luar," katanya.

Sementara itu harga jual sapi untuk kurban tahun 2015 rata-rata Rp50 ribu sampai Rp55 ribu perkilogram dikalikan dengan besaran bobot hidup sapi.

Sementara itu, Indriana menjamin pasokan sapi dari luar daerah Garut dipastikan sehat karena dilengkapi dengan surat kesehatan hewan resmi dari daerah pemasok.

Selain itu dilakukan pemeriksaan ulang oleh petugas kesehatan hewan tingkat Provinsi Jabar bahkan di Kabupaten Garut untuk memastikan kondisi hewan.

"Kita selalu memeriksa sapi untuk menjamin keamanan dan kesehatan ternak sebelum dijual ke masyarakat," katanya.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015