Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin meminta bantuan agar Universitas Padjadjaran (Unpad) yang hari ini resmi dipimpin rektor baru ikut menyelesaikan permasalahan sampah di provinsi itu, khususnya di Kota Bandung.

Ia mengaku telah menyampaikan hal ini pada rektor baru Unpad Prof Arief Sjamsulaksan Kartasasmita yang menggantikan Prof Rina Indriastuti, agar Unpad bersinergi dengan Pemprov Jabar dalam menyelesaikan persoalan yang ada, khususnya persampahan.

Baca juga: Sekda Jabar: Perlu langkah cepat bagi potensi krisis sampah cekungan Bandung

"Selamat pada Prof Arief dan terima kasih pada Prof Rina sebagai rektor ke-12 selama lima tahun terakhir. Tentu akan banyak kami kerja samakan dengan Unpad, terutama tadi saya sampaikan ke Prof Arief terkait persampahan," ucap Bey di Bandung, Senin.

Penyelesaian persampahan ini, kata Bey, menjadi bahasan utama yang mendesak untuk dikerjasamakan utamanya agar bisa didorong pengelolaannya dari hulu.

"Jadi yang penting bagaimana pengurangan sampah di seluruh Jabar, tidak hanya yang urgent di Bandung Raya. Bagaimana nanti kami akan bertemu untuk membahas hal-hal detail terutama sampah. Tapi ke depan kerja sama soal stunting, kemiskinan, dan juga pengembangan rumah sakit," ujarnya.

Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad secara resmi melantik Arief Syamsulaksan Kartasasmita sebagai Rektor Unpad periode 2024-2029 setelah keputusan yang ditetapkan pada 4 Juli 2024.

Prof Arief menggantikan Prof Rina Indiastuti yang sebelumnya menjabat sebagai Rektor Unpad periode 2019-2024. MWA menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof Rina atas pengabdiannya selama lima tahun terakhir sebagai rektor.

Wakil MWA Unpad Ari Bainus mengatakan dalam masa kepemimpinannya, Prof Arief diharapkan mampu mencapai tiga target utama yang telah ditetapkan. Pertama, peningkatan peringkat internasional Unpad, dengan target masuk dalam 300 besar dunia menurut pemeringkatan yang diakui secara internasional.
Kedua, peningkatan pendapatan Unpad yang ditargetkan mencapai Rp3 triliun. Hal ini akan dicapai melalui diversifikasi sumber pendapatan, termasuk layanan akademik, riset, dan kerja sama dengan industri.

Ketiga, peningkatan remunerasi bagi pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan. Remunerasi diharapkan setara dengan industri pada kelas posisi yang sebanding, juga sebesar Rp3 triliun per tahun, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kinerja melalui prinsip pay by performance.

"MWA akan melakukan evaluasi berkala setiap tahun terhadap pencapaian target-target tersebut selama masa jabatan Prof Arief sebagai Rektor Unpad periode 2024-2029," ujar dia.

Baca juga: Pemprov Jabar batasi sampah ke Sarimukti dan dorong pengelolaan mandiri

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024