Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 3,62 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.744,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,60 poin atau 0,68 persen ke posisi 970,54.
“Bursa regional Asia bergerak menguat yang tampaknya pasar merespons berlanjutnya efek stimulus China dan prediksi ekonomi global akan tumbuh di tahun ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pemerintah China akan memberikan bantuan tunai kepada kelompok yang kurang beruntung termasuk orang yang sangat miskin dan anak yatim, serta mengamanatkan penyediaan tunjangan jaminan sosial tertentu kepada lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu dua tahun setelah lulus sekolah, dalam upaya untuk meningkatkan lapangan kerja.
Pelaku pasar menilai stimulus tersebut sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat untuk menopang peningkatan konsumsi masyarakat atau ekonomi masyarakat, sehingga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dalam negeri China.
Sementara itu, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan membaik.
Dalam riset terbarunya, OECD memprediksi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun sebesar 3,2 persen dari 3,1 persen sebelumnya, sejalan dengan pertumbuhan global yang sedang dalam proses stabilisasi karena hambatan dari kenaikan suku bunga bank sentral memudar dan inflasi yang menurun meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh 10,9 persen year on yaer (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen (yoy).
Pasar menilai lambatnya pertumbuhan kredit tersebut akan mempengaruhi kinerja industri perbankan dan juga akan menurunkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Dibuka melemah, IHSG betah ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan sektor properti paling tinggi yaitu 2,07 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi yang naik masing-masing 1,75 persen dan 1,60 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 0,78 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing minus 0,62 persen dan minus 0,60 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CRSN, TRON, MEJA, MITI, dan PANI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASPI, MPOW, MANG, OASA dan PMMP.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG ditutup menguat 3,62 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.744,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,60 poin atau 0,68 persen ke posisi 970,54.
“Bursa regional Asia bergerak menguat yang tampaknya pasar merespons berlanjutnya efek stimulus China dan prediksi ekonomi global akan tumbuh di tahun ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pemerintah China akan memberikan bantuan tunai kepada kelompok yang kurang beruntung termasuk orang yang sangat miskin dan anak yatim, serta mengamanatkan penyediaan tunjangan jaminan sosial tertentu kepada lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu dua tahun setelah lulus sekolah, dalam upaya untuk meningkatkan lapangan kerja.
Pelaku pasar menilai stimulus tersebut sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat untuk menopang peningkatan konsumsi masyarakat atau ekonomi masyarakat, sehingga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dalam negeri China.
Sementara itu, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan membaik.
Dalam riset terbarunya, OECD memprediksi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun sebesar 3,2 persen dari 3,1 persen sebelumnya, sejalan dengan pertumbuhan global yang sedang dalam proses stabilisasi karena hambatan dari kenaikan suku bunga bank sentral memudar dan inflasi yang menurun meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh 10,9 persen year on yaer (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen (yoy).
Pasar menilai lambatnya pertumbuhan kredit tersebut akan mempengaruhi kinerja industri perbankan dan juga akan menurunkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Dibuka melemah, IHSG betah ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan sektor properti paling tinggi yaitu 2,07 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi yang naik masing-masing 1,75 persen dan 1,60 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 0,78 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing minus 0,62 persen dan minus 0,60 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CRSN, TRON, MEJA, MITI, dan PANI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASPI, MPOW, MANG, OASA dan PMMP.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024