Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, secara rutin memberikan bantuan stimulan bagi petani padi di sejumlah kecamatan guna meningkatkan hasil produksi pertanian dengan menerapkan metode Mina Padi atau budidaya padi dan ikan dalam satu lahan.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan, jurus jitu dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan metode Mina Padi dapat meningkatkan hasil produksi serta dua kali keuntungan bagi petani yang menjalankannya.

Baca juga: Pemkab Cianjur perintahkan desa membangun lumbung padi

"Bantuan stimulan yang diberikan pada petani dengan metode tersebut seperti biaya pengolahan lahan sebesar Rp15 juta, biaya pembuatan kompos Rp15 juta, diberikan setiap masuknya musim tanam," katanya.

Tidak hanya stimulan petani juga mendapatkan benih padi 250 kilogram, pupuk urea 500 kilogram, pupuk NPK 360 kilogram, bio pestisida 20 liter, cultivator 1 unit, dan hand sprayer 2 unit, dimana bantuan tersebut diserahkan melalui kelompok tani yang tersebar di 32 kecamatan di Cianjur.

Harapannya dengan berbagai bantuan yang diberikan dapat membantu petani untuk meningkatkan produktivitas serta penghasilan yang meningkat seperti yang dilakukan petani dalam Gerakan Tanam Pertanian Terpadu Optimalisasi Lahan Semi Organik Plus Mina Padi di Kecamatan Cugenang.

“Inovasi dalam bidang pertanian yang menggabungkan kegiatan budidaya padi dan perikanan secara bersamaan di satu lahan, bukan hanya hasil panen yang beragam tapi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” katanya.

Tidak hanya berbagai bantuan untuk petani, tambah dia, pihaknya juga memiliki program unggulan lain dalam meningkatkan produktivitas 1.000 hektare lahan pertanian baru, dimana sebelum lima tahun sudah tercapai 1.005 hektare atau 100,5 persen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Cianjur, Nurdianti, mengatakan realisasi program peningkatan produktivitas 1.000 hektare lahan pertanian terdiri dari Optimalisasi Lahan Semi Organik 875 hektare dan Optimalisasi Lahan Semi Organik Plus Mina Padi 130 hektare.
Sehingga kegiatan pertanian yang menggabungkan sub sektor pertanian tanaman, ternak, dan ikan atau integrated farming berhasil meningkatkan produktivitas rata-rata sebesar 10,5 persen yang sebelumnya di angka 6,4 persen.

"Program peningkatan produktivitas lahan tidak hanya dilaksanakan melalui integrated farming melainkan juga melalui kegiatan fisik berupa pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur sumber air serta pemberian alat mesin pertanian," katanya.

Dia menjelaskan pembangunan dan rehabilitasi yang dilakukan seperti rehabilitasi jaringan irigasi tersier 98 unit, DAM parit tujuh unit, perpipaan tujuh unit, embung tujuh unit, bangunan pelengkap irigasi 11 unit, irigasi per-pompa-an 164 unit, bantuan pompa air 178 unit.

Baca juga: Cianjur luncurkan program ketahanan pangan dalam rangka HJC

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024