Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat melakukan asesmen terhadap seluruh bangunan yang mengalami kerusakan seperti fasilitas umum maupun rumah warga yang terdampak gempa berkekuatan 5.0 magnitudo yang terjadi pada Rabu (18/9).

"Penanganan pascagempa bumi di Kabupaten Bandung saat ini memasuki tahap asesmen, tetapi perlu dilaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis terhadap personel yang diterjunkan,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Kabupaten Bandung, Minggu.

Baca juga: BMKG: Terjadi 34 kali gempa susulan di Kabupaten Bandung

Dadang mengungkapkan dengan adanya proses asesmen itu untuk mengetahui mana yang ditangani Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui anggaran APBN, dan mana yang ditangani Provinsi Jabar dari anggaran APBD Provinsi Jabar, dan mana yang ditangani APBD Kabupaten Bandung.

“Ada tim berjumlah 50 orang yang akan ke lapangan untuk melihat apakah kondisi bangunan itu rusak berat, sedang, dan ringan," kata dia.

Dia mengatakan kondisi rumah atau bangunan yang rusak berat akan mendapatkan bantuan dari BNPB sebesar Rp 60 juta. Sedangkan untuk rumah usak sedang mendapatkan bantuan Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta.

"Ini tentu, semuanya kembali kepada data. Ketepatan data ini tidak hanya pada suka atau tidak suka, tapi harus berdasarkan data faktual di lapangan," katanya.

Apabila tidak masuk pada kategori itu, kata dia, bangunan yang terdampak akibat gempa tersebut akan dibiayai oleh APBD Provinsi Jabar atau APBD Kabupaten Bandung.

"Juga dari Baznas kita akan terus berkumpul, sehingga tidak ada double bantuan yang disalurkan kepada warga terdampak gempa bumi," katanya.


Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pada saat hari pertama terjadinya gempa bumi, sebanyak 5.000 lebih rumah maupun bangunan mengalami kerusakan khususnya di Kecamatan Kertasari dan Pangalengan.

"Saat ini, ditotal sekitar 8.400 rumah yang terkena dampak gempa bumi tersebut. Selain. Itu sarana ibadah sebanyak 38 bangunan, sarana pendidikan, kesehatan, dan bangunan lainnya terkena dampak. Madrasah dan pesantren juga terkena dampak gempa bumi," kata Dadang.

Dirinya berharap dengan asesmen tersebut, pendataan rumah warga yang mengalami kerusakan bisa tuntas selama dua hari ke depan untuk dapat diperbaiki secepatnya oleh pemerintah.

“Kami berharap penanganan pascagempa bumi bisa dilaksanakan dengan cepat, dan bisa segera diselesaikan. Mengingat saat ini akan segera memasuki musim hujan,” kata dia.
 

Baca juga: BMKG: Sesar Garsela pemicu gempa di Bandung-Garut sesuai analisis data

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bandung lakukan asesmen bangunan rusak yang tedampak gempa

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024