Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat menyampaikan kondisi jalan yang di wilayah selatan kabupaten setempat terputus akibat tergerus longsor dan dipasang garis polisi agar tidak dilintasi kendaraan bermotor.

"Longsor yang mengakibatkan jalur Kecamatan Peundeuy-Kecamatan Cibalong sama sekali tidak bisa dilalui oleh roda empat maupun roda dua," kata Kepala Polsek Singajaya AKP Anas Nasrudin saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Rabu.

Ia menuturkan hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah selatan Garut sejak Selasa (10/9) malam sampai Rabu pagi itu menyebabkan tebing longsor dan menggerus badan jalan di bawahnya, yakni di Kampung Cinangsi, Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut.

Akibat longsor itu, kata dia, aktivitas masyarakat terganggu, karena tidak bisa melewati jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan dengan kendaraan sepeda motor maupun mobil.

"Mengganggu aktivitas dan akses masyarakat, karena tidak bisa dilalui roda dua dan empat. Ini bukan jalan tertimbun longsor, tapi ambles, jalannnya tergerus, yang terdampak sepanjang 70 meter," katanya.

Ia menyampaikan karena kondisi jalan yang terputus dan berbahaya, jalan ditutup dan dipasang garis polisi, kemudian kendaraan dialihkan ke jalan lain dari atau mau menuju Cibalong maupun sebaliknya ke Peundey.

Kendaraan bermotor, kata dia, dari Kecamatan Cibalong yang hendak menuju jalan utama Garut harus memutar arah melewati  Kecamatan Pameungpeuk yang jarak tempuhnya sekitar 1 jam.

"Kalau warga Cibalong harus memutar arah ke Cibalong atau ke arah Pameungpeuk, kurang lebih kalau mau ke Garut sekitar 20 km, bisa lebih satu jam perjalanan," katanya.
Ia menambahkan pihaknya bersama unsur pemerintah kecamatan dan desa sudah melaporkan kejadian longsor yang memutus akses jalan tersebut ke BPBD Garut, dan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk mengatasi kondisi jalan itu.

Hasil pengamatan sementara, kata dia, kondisi jalan yang terputus itu bukan tertimbun tanah longsor, tapi jalannya yang tergerus, sehingga untuk perbaikan membutuhkan waktu lama.

"Jadi, enggak bisa dibuka, berbeda dengan jalan yang tertimbun, mungkin nanti apakah dibuatkan jembatan gantung. Dulu ada bekas jalan, tapi tidak dipergunakan, apakah sekarang bisa digunakan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada saat melewati kawasan rawan bencana tanah longsor pada musim hujan.

Daerah yang saat ini terjadi longsor, katanya, merupakan kawasan rawan terjadi tanah longsor, karena kondisi jalannya terdapat jurang dan tebing yang curam.

"Ya, daerah rawan longsor, sangat-sangat rawan, karena ke bawah curam, ke atasnya tebing," kata Anas.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024