Antarajawabarat.com, 30/6 - Permainan tradisional Indonesia memiliki potensi untuk mendorong daya saing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015, kata Pengamat Permainan Tradisional dan Doses STSI Bandung Mochamad Zaini Arief di Bandung, Senin.
"Permainan tradisional merupakan potensi karena di era sekarang, perdagangan yang semakin global justru membuat setiap daerah kearifan lokalnya akan menonjol," kata Zaini.

Zaini mengatakan dari 2500 permainan tradisional yang ada di Indonesia, pasti memiliki nilai lokalitas tinggi dan keunikan yang beragam.

"Dari jumlah mainan tradisional yang banyak itu, akan muncul daya jual baik dari segi pariwisata, produk, atau apapun itu yang melalui permainan tradisional," kata Zaini.

Dari sisi produksi, Zaini tidak khawatir bahwa mainan tradisional akan hilang karena jumlah yang memainkannya di Indonesia cukup banyak. Selama masih ada anak yang bisa memainkannya, gampang saja untuk melakukan produksi alat mainan bila masih ada yang memainkan dan menggunakannya.

Ia mencontohkan sejumlah daerah yang memiliki para pengrajin mainan tradisional seperti di Tasikmalaya Garut dan Kuningan.

Zaini juga mendukung produksi mainan tradisional itu dengan mengadakan perayaan permainan tradisional di tiap tahun.

"Salah satu yang kami lakukan adalah Alimpaido Permainan Tradisional yang digelar tiap tahun, itu cukup membantu para produsen mainan tradisional seperti gasing, egrang, gasing, sumpit, rorodaan dan peletokan untuk tetap eksis," kata Zaini.

Ia mengatakan dengan adanya berbagai mainan tradisional yang berasal dari material berbeda-beda akan memunculkan keunikan ketika bersaing dengan produk-produk asing.

"Beberapa pengalaman yang saya alami di Turki, mereka kaget karena permainan tradisional kita menyenangkan sekali, saat di Ishikawa (Jepang) kita mengajak mereka bermain dan antusiasnya tinggi karena kebetulan saat itu sedang musim dingin sehingga mereka dibuat menjadi banyak bergerak, ini yang jadi nilai keunikan kita," kata Zaini menambahkan.***1***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015