Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan langkah antisipasi dengan menyosialisasikan ke setiap petugas kesehatan di tingkat puskesmas dan menyiapkan ruang isolasi sebagai langkah awal penanganan apabila ada pasien yang terindikasi cacar monyet.
"Kita siap siaga puskesmas dan fasilitas kesehatan rumah sakit, termasuk untuk mengisolasi bilamana ditemukan kasus seperti ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Garut, Asep Surachman kepada wartawan di Garut, Jumat.
Baca juga: Dinkes Garut sebut pasien suspek yang dirawat di RSUD negatif cacar monyet
Ia menuturkan kasus penyakit cacar monyet sudah menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya setiap daerah seperti Garut untuk mewaspadai penularannya.
Sebaran kasus cacar monyet di Provinsi Jawa Barat, kata dia, tercatat sampai Agustus sudah ada 13 kasus, namun untuk Kabupaten Garut sampai saat ini tidak ditemukan kasus tersebut.
"Di Jawa Barat laporan kemarin terakhir akhir Agustus itu ditemukan 13, namun sampai saat ini di Kabupaten Garut belum ada yang melaporkan dari fasilitas kesehatan terkait dengan adanya temuan suspek, mudah-mudahan jangan terjadi," kata Asep.
Ia menyampaikan Dinkes Garut selama ini sudah menyosialisasikan kepada jajaran petugas kesehatan di puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya, juga masyarakat umum terkait penyebaran dan pencegahan penyakit cacar monyet.
"Kita antisipasi, puskesmas sudah kita 'share' kita zoom (rapat) kan kewaspadaan, kita hati-hati, di masyarakat tentunya harus mengetahui cara penularannya seperti apa," katanya.
Ia mengungkapkan penularan cacar monyet itu bisa terjadi dengan persentase lebih banyak melalui berhubungan badan berisiko, kemudian sebagian kecil terjadi secara umum di antaranya karena bersentuhan kulit.
Namun penyakit itu, lanjut dia, masih bisa disembuhkan, dan pemerintah juga saat ini sedang menyiapkan vaksin untuk mencegah penularan wabah cacar monyet tersebut.
"Kemenkes sudah menyiapkan, tapi belum bisa langsung melakukan tindakan vaksinasi karena tidak semua daerah menemukan," katanya.
Ia berharap kasus tersebut tidak terjadi di Garut, meski begitu masyarakat harus selalu waspada dengan mengetahui bagaimana cara pencegahannya seperti tidak melakukan hubungan badan berisiko.
Jika di lapangan menemukan dugaan pasien terpapar cacar monyet, kata Asep, maka petugas kesehatan akan menindaklanjutinya dengan memeriksa darah dan sebagainya.
"Semua fasilitas kesehatan mempunyai hotline bilamana ditemukan gejala seperti itu langsung ditindaklanjuti untuk pemeriksaan sampel darah dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Dinkes Garut tangani pasien terduga cacar monyet
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kita siap siaga puskesmas dan fasilitas kesehatan rumah sakit, termasuk untuk mengisolasi bilamana ditemukan kasus seperti ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Garut, Asep Surachman kepada wartawan di Garut, Jumat.
Baca juga: Dinkes Garut sebut pasien suspek yang dirawat di RSUD negatif cacar monyet
Ia menuturkan kasus penyakit cacar monyet sudah menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya setiap daerah seperti Garut untuk mewaspadai penularannya.
Sebaran kasus cacar monyet di Provinsi Jawa Barat, kata dia, tercatat sampai Agustus sudah ada 13 kasus, namun untuk Kabupaten Garut sampai saat ini tidak ditemukan kasus tersebut.
"Di Jawa Barat laporan kemarin terakhir akhir Agustus itu ditemukan 13, namun sampai saat ini di Kabupaten Garut belum ada yang melaporkan dari fasilitas kesehatan terkait dengan adanya temuan suspek, mudah-mudahan jangan terjadi," kata Asep.
Ia menyampaikan Dinkes Garut selama ini sudah menyosialisasikan kepada jajaran petugas kesehatan di puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya, juga masyarakat umum terkait penyebaran dan pencegahan penyakit cacar monyet.
"Kita antisipasi, puskesmas sudah kita 'share' kita zoom (rapat) kan kewaspadaan, kita hati-hati, di masyarakat tentunya harus mengetahui cara penularannya seperti apa," katanya.
Ia mengungkapkan penularan cacar monyet itu bisa terjadi dengan persentase lebih banyak melalui berhubungan badan berisiko, kemudian sebagian kecil terjadi secara umum di antaranya karena bersentuhan kulit.
Namun penyakit itu, lanjut dia, masih bisa disembuhkan, dan pemerintah juga saat ini sedang menyiapkan vaksin untuk mencegah penularan wabah cacar monyet tersebut.
"Kemenkes sudah menyiapkan, tapi belum bisa langsung melakukan tindakan vaksinasi karena tidak semua daerah menemukan," katanya.
Ia berharap kasus tersebut tidak terjadi di Garut, meski begitu masyarakat harus selalu waspada dengan mengetahui bagaimana cara pencegahannya seperti tidak melakukan hubungan badan berisiko.
Jika di lapangan menemukan dugaan pasien terpapar cacar monyet, kata Asep, maka petugas kesehatan akan menindaklanjutinya dengan memeriksa darah dan sebagainya.
"Semua fasilitas kesehatan mempunyai hotline bilamana ditemukan gejala seperti itu langsung ditindaklanjuti untuk pemeriksaan sampel darah dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Dinkes Garut tangani pasien terduga cacar monyet
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024