Antarajawabarat.com, 20/6 - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) memberangkatkan kurang lebih 10.000 jemaah untuk ibadah umrah pada awal Ramadan.
"Kami sudah memberangkatkan 10.000-an jemaah di awal Ramadan ini," kata Sekretaris Jenderal Amphuri Budi Firmansyah yang dihubungi melalui telepon Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan ada peningkatan sekitar 15-20 persen dari permintaan ibadah haji pada periode sama tahun sebelumnya lebih kurang 8.000 jemaah.
"Validasi visa lebih cepat tahun ini. Biasanya perlu satu bulan sekarang bisa 15 hari," ujarnya.
Ia mengatakan pemesanan tiket untuk permintaan ibadah umrah itu dilakukan sebulan yang lalu.
Tahun sebelumnya, proses validasi visa ditutup dua bulan sebelum Ramadan. Berbeda dengan Ramadan pada 2015, validasi visa masih berlangsung hingga 25 Juni 2015.
Dengan proses perpanjangan waktu untuk validasi visa tersebut, ia mengatakan lebih banyak jamaah dapat berangkat menuju Mekah, Arab Saudi yang mana animo masyarakat untuk melakukan ibadah umrah masih tinggi.
Ia mengatakan masyarakat lebih banyak membeli paket perjalanan untuk ibadah umroh pada kisaran Rp30-Rp40 juta. Sementara, harga minimum berada pada kisaran Rp25-30 juta dan harga tertinggi dapat mencapai lebih dari Rp100 juta.
"Perbandingannya 60:40. 60 persen jemaah yang pilih paket middle Rp30-40 juta. Sisanya 40 persen yang paket harga minimum dan tertinggi," katanya.
Ia mengatakan meskipun ada peningkatan keberangkatan jamaah pada awal Ramadan 2015 dibandingkan 2014, namun secara keseluruhan terjadi penurunan permintaan pada Januari hingga awal Ramadan, yakni dari 600.000 jamaah pada 2014 menjadi 500.000 jamaah pada 2015.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (16/6) bergerak menguat tipis sebesar tiga poin ke posisi Rp13.323 dibandingkan posisi sebelumnya berada di Rp13.326 per dolar AS. ***4***
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Kami sudah memberangkatkan 10.000-an jemaah di awal Ramadan ini," kata Sekretaris Jenderal Amphuri Budi Firmansyah yang dihubungi melalui telepon Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan ada peningkatan sekitar 15-20 persen dari permintaan ibadah haji pada periode sama tahun sebelumnya lebih kurang 8.000 jemaah.
"Validasi visa lebih cepat tahun ini. Biasanya perlu satu bulan sekarang bisa 15 hari," ujarnya.
Ia mengatakan pemesanan tiket untuk permintaan ibadah umrah itu dilakukan sebulan yang lalu.
Tahun sebelumnya, proses validasi visa ditutup dua bulan sebelum Ramadan. Berbeda dengan Ramadan pada 2015, validasi visa masih berlangsung hingga 25 Juni 2015.
Dengan proses perpanjangan waktu untuk validasi visa tersebut, ia mengatakan lebih banyak jamaah dapat berangkat menuju Mekah, Arab Saudi yang mana animo masyarakat untuk melakukan ibadah umrah masih tinggi.
Ia mengatakan masyarakat lebih banyak membeli paket perjalanan untuk ibadah umroh pada kisaran Rp30-Rp40 juta. Sementara, harga minimum berada pada kisaran Rp25-30 juta dan harga tertinggi dapat mencapai lebih dari Rp100 juta.
"Perbandingannya 60:40. 60 persen jemaah yang pilih paket middle Rp30-40 juta. Sisanya 40 persen yang paket harga minimum dan tertinggi," katanya.
Ia mengatakan meskipun ada peningkatan keberangkatan jamaah pada awal Ramadan 2015 dibandingkan 2014, namun secara keseluruhan terjadi penurunan permintaan pada Januari hingga awal Ramadan, yakni dari 600.000 jamaah pada 2014 menjadi 500.000 jamaah pada 2015.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (16/6) bergerak menguat tipis sebesar tiga poin ke posisi Rp13.323 dibandingkan posisi sebelumnya berada di Rp13.326 per dolar AS. ***4***
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015