Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat meminta pelaku UMKM untuk memaksimalkan layanan pembayaran digital termasuk lewat QRIS, pada setiap transaksi yang dilakukan, untuk perkembangan usaha mereka.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi di Bandung, Minggu, layanan transaksi digital terutama QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yang diluncurkan oleh perbankan, sejatinya memudahkan UMKM itu sendiri, utamanya dalam pencatatan transaksi.
Baca juga: Mumtaz Festival-WJMF 2024 majukan UMKM-fashion Jabar semakin berkembang
Dengan tercatatnya tiap transaksi yang dilakukan, barang tentu kinerja UMKM akan terlihat, dan efeknya peluang industri yang berasal dari kerakyatan tersebut untuk mengakses pinjaman dari sektor keuangan semakin besar.
Sebab, data transaksi yang baik akan turut menjadi salah satu tolak ukur perbankan dalam memberikan pinjaman.
"Karena itu kami berharap layanan pembayaran digital, termasuk QRIS dioptimalkan dalam setiap transaksi UMKM. Karena otomatis activity-nya bisa di-record oleh bank sehingga untuk mengajukan kredit akan lebih mudah," kata Rachmat.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan layanan pembayaran termasuk QRIS sangat membantu UMKM, seiring pesatnya pertumbuhan dunia digital seperti saat ini.
Kemudahan pembayaran melalui QRIS, kata dia, dapat memperbesar potensi belanja konsumen karena dimudahkan, tidak harus lagi membawa uang tunai.
Transaksi digital atau cashless ini, lanjut dia, menguntungkan bagi UMKM, lantaran potensi produknya laku jauh lebih besar.
"Karenanya mulai tahun ini kita sudah mewajibkan UMKM menggunakan QRIS, untuk memudahkan pelanggan dan UMKM sendiri," tutur Rachmat menambahkan.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi di Bandung, Minggu, layanan transaksi digital terutama QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yang diluncurkan oleh perbankan, sejatinya memudahkan UMKM itu sendiri, utamanya dalam pencatatan transaksi.
Baca juga: Mumtaz Festival-WJMF 2024 majukan UMKM-fashion Jabar semakin berkembang
Dengan tercatatnya tiap transaksi yang dilakukan, barang tentu kinerja UMKM akan terlihat, dan efeknya peluang industri yang berasal dari kerakyatan tersebut untuk mengakses pinjaman dari sektor keuangan semakin besar.
Sebab, data transaksi yang baik akan turut menjadi salah satu tolak ukur perbankan dalam memberikan pinjaman.
"Karena itu kami berharap layanan pembayaran digital, termasuk QRIS dioptimalkan dalam setiap transaksi UMKM. Karena otomatis activity-nya bisa di-record oleh bank sehingga untuk mengajukan kredit akan lebih mudah," kata Rachmat.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan layanan pembayaran termasuk QRIS sangat membantu UMKM, seiring pesatnya pertumbuhan dunia digital seperti saat ini.
Kemudahan pembayaran melalui QRIS, kata dia, dapat memperbesar potensi belanja konsumen karena dimudahkan, tidak harus lagi membawa uang tunai.
Transaksi digital atau cashless ini, lanjut dia, menguntungkan bagi UMKM, lantaran potensi produknya laku jauh lebih besar.
"Karenanya mulai tahun ini kita sudah mewajibkan UMKM menggunakan QRIS, untuk memudahkan pelanggan dan UMKM sendiri," tutur Rachmat menambahkan.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar minta Bobocabin Sukawana gandeng UMKM-Budaya lokal
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jabar minta UMKM maksimalkan sistem digital kembangkan usaha
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024