Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengeluarkan surat imbauan bagi masyarakat terutama nelayan di sepanjang pantai selatan Cianjur, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.

Kepala DPKHP Cianjur, Aris Haryanto di Cianjur Jumat, mengatakan meski belum menemukan fenomena alam seperti banyaknya ikan yang ditemukan di pinggir pantai selatan, pihaknya sudah sejak satu pekan terakhir mengeluarkan imbauan bagi nelayan.  

Baca juga: Tiga kecamatan di selatan Cianjur berpotensi terdampak tsunami

"Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk BPBD, Basarnas, dan Polair apakah ada fenomena alam yang menandakan akan terjadinya bencana alam termasuk tsunami di pantai selatan Cianjur, termasuk mencari info ke BMKG Jabar," katanya.

Sejak beredarnya informasi BMKG terkait gempa besar atau megathrust Selat Sunda, beberapa waktu lalu, ungkap dia, pihaknya sudah meminta nelayan di sepanjang pantai selatan Cianjur, untuk lebih berhati-hati saat hendak melaut atau beraktivitas di pinggir pantai.

Meski selama ini, nelayan di sepanjang pantai selatan sudah jeli dalam membaca tanda alam akan terjadinya bencana mulai dari gelombang tinggi hingga tsunami, namun pihaknya terus memberikan peringatan termasuk melakukan evakuasi diri ke tempat aman.

"Harapan kami tidak ada lagi bencana besar yang melanda Cianjur dan Indonesia pada umumnya, namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan karena kapan bencana datang tidak dapat diperkirakan," katanya.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan belum mendapat laporan terkait tanda-tanda akan terjadinya bencana alam di pesisir selatan termasuk fenomena alam banyaknya ikan di pinggir pantai.
"Sampai saat ini, kami belum mendapat laporan adanya penemuan ikan terdampar di pinggir pantai selatan, sebagai tanda akan terjadinya tsunami atau bencana alam lainnya, harapan kami tidak ada bencana alam besar terjadi lagi di Cianjur," katanya.

Namun seiring informasi dari BMKG terkait gempa besar yang dapat memicu terjadinya tsunami beberapa waktu lalu, pihaknya sudah menempatkan sekitar 90 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sepanjang pantai selatan Cianjur yang terbentang di tiga kecamatan dengan 18 desa.

"Relawan diminta melakukan pengawasan dan membuat laporan setiap hari, sebagai upaya antisipasi ketika terjadi bencana, termasuk melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya tsunami," katanya.


Baca juga: BPBD Cianjur siagakan 90 relawan tangguh bencana di pantai selatan

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024