Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meninjau sejumlah titik aliran sungai sebagai respons terhadap keluhan kekeringan lahan pertanian yang disampaikan para petani di wilayah itu.
Peninjauan lapangan dipimpin Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi bersama Komandan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo, didampingi jajaran kepala perangkat daerah terkait serta para camat wilayah bersangkutan.
"Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai terkait penurunan debit air sungai yang menyebabkan suplai air ke lahan pertanian mengalami kendala," kata Dedy di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan sejumlah titik aliran sungai seperti di Pintu Air Bendung Cilemahabang Kecamatan Cikarang Utara, serta Bendung Hulu Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) dan Bendung Talang Kecamatan Cibitung mengalami penurunan debit air.
Kondisi ini mengakibatkan kekeringan pada lahan persawahan setidaknya di 19 desa wilayah itu yang selama ini mengandalkan air untuk aktivitas pertanian dari aliran-aliran sungai tersebut.
"Penanganan secara maksimal akan segera diupayakan mengingat kondisi ini bersifat darurat karena menyangkut ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi," katanya.
Pemerintah berkomitmen untuk segera melakukan upaya penanganan agar musibah kekeringan dapat teratasi serta tidak meluas dengan menyiapkan anggaran yang bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) tahun ini.
Pihaknya juga mengupayakan agar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tahun ini bersedia mengucurkan anggaran untuk perbaikan bendungan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur air pada tahun 2025.
"Karena memang ini kali pembuang tapi karena ini bersifat urgent, darurat, kita akan upayakan maksimal dan sesegera mungkin agar jangan sampai petani menjadi korban. Kalau mereka gagal panen, dampaknya luas terhadap ketahanan pangan kita," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024