Antarajawabarat.com, 4/6 - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengevalusi program Afirmasi Pendidikan Tinggi agar calon mahasiswa yang diterima bisa memenuhi standarisasi dan mengikuti perkuliahan hingga tuntas di perguruan tinggi negeri tersebut.

"Sekitar empat tahun lalu, kami menerima 15 orang mahasiswa program afirmasi yang diadakan Dikti dari Indonesia Timur, namun karena seleksinya tidak cermat maka mereka berguguran sejak awal perkulihan. Jadi, hal tersebut menjadi pelajaran bagi kami dalam program ini," kata Wakil Rektor Bidang Akademik ITB Prof Bermawi P Iskandar, di Bandung, Kamis.

Program Afirmasi Pendidikan Tinggi yang digulirkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi adalah bukan sekadar program keberpihakan pemerintah untuk daerah Indonesia Timur, namun juga sebuah transformasi akademis.

Ia menuturkan, salah satu bentuk evaluasi dari program tersebut adalah untuk tahun ajaran kali ini setiap calon mahasiswa dari program ini tetap harus melaksanakan tes seleksi resmi seperti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

"Sebelumnya, pada program afirmasi kami tidak tahu seperti apa kemampuan calon mahasiswa tersebut. Jadi, itu menjadi pengalaman berharga bagi kami," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, setiap calon mahasiswa program afirmasi yang dinyatakan lulus akan mendapatkan pendampingan langsung dari ITB.

"Ini dilakukan agar kami bisa memantau dan tahu kemampuan akademiknya seperti apa," kata dia.

Menurut dia, saat ini ada sekitar 30 orang mahasiswa program afirmasi di ITB dan dua atau tiga tahun lagi mereka akan melaksanakan wisuda untuk program strata satu (S1).

"Contohnya saat ini ada 11 orang mahasiswa program afirmasi dari Kalimantan. Dan tahun ini akan ada 11 orang mahasiswa program afirmasi dari seluruh wilayah Indonesia," kata dia.

ajats

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015