Paguyuban Padjadjaran Anyar Palabuhanratu terus bertekad menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal Sukabumi, Jawa Barat khususnya Sunda dari ancaman kepunahan dampak menurunnya minat generasi Z (Gen Z) terhadap budaya daerah.

"Untuk melestarikan kebudayaan lokal, secara rutin kami menggelar berbagai kegiatan budaya seperti pada hari ini yang bertepatan dengan Milangkala ke-VI Paguyuban Padjadjaran Anyar Palabuhanratu menggelar pesta dan upacara adat serta melakukan pertunjukan kesenian dan kebudayaan lokal," kata Ketua Paguyuban Padjadjaran Anyar Palabuhanratu Firman Hidayat di Sukabumi, Miggu.

Adapun kesenian dan kebudayaan lokal yang ditampilkan debus, tarawangsa hingga tradisi Angklung Buhun. Semuanya itu merupakan warisan budaya yang sarat makna.

Pagelaran budaya yang dilaksanakan di Lapang Cangehgar Palabuhanratu ternyata menyedot perhatian wisatawan untuk menyaksikan dan menikmati pesta rakyat itu.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh para pelaku kebudayaan dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Bandung dan Kasepuhan Neglarasi, Banten. Mereka pun menyempatkan diri melakukan berbagai pertunjukan kebudayaan serta kesenian khas daerahnya masing-masing.

Menurut Firman, Sukabumi memiliki kearifan lokal yang kuat, namun sayangnya mulai terkikis selain akibat serbuan budaya asing dan majunya teknologi gawai juga dampak Gen Z kurang peduli terhadap kearifan lokal.

Jika ini dibiarkan maka khawatir kearifan dan budaya lokal akan musnah, bahkan contohnya saat ini anak-anak sudah mulai melupakan Bahasa Sunda yang merupakan bahasa ​ibu dari Suku Sunda (Jabar) ditambah mata pelajaran Bahasa Sunda yang diajarkan di sekolah hanya masuk dalam muatan lokal saja.

"Dukungan dari pemerintah baik pusat hingga daerah penting bagi kami sebagai pelaku pelestarian kebudayaan untuk menjaga kebudayaan lokal dari ancaman kepunahan," tambahnya.


 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024