Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup menanjak sejalan dengan sinyal dovish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait arah kebijakan suku bunga acuannya.
 
Pada akhir perdagangan Senin, rupiah menguat 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.189 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.200 per dolar AS.
 
"Rupiah cenderung menguat terhadap dolar AS sejalan dengan sinyal dovish dari The Fed," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Senin.
 
Josua menuturkan rupiah menguat akibat ekspektasi investor terkait dengan potensi sinyal pelemahan data tenaga kerja AS.
 
Angka konsensus menunjukkan perkiraan penurunan angka Non-Farm Payroll, meskipun angka tingkat pengangguran diperkirakan cenderung stabil. Pelemahan data tenaga kerja AS lebih jauh berpotensi menguatkan kemungkinan The Fed untuk memotong suku bunga lebih dari satu kali pada 2024.
 
 
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menanjak sejalan dengan sinyal dovish dari The Fed

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024