Antarajawabarat.com, 9/4 - Pemerintah Kota Bandung akan mengumpulkan semua wali kota di negara Asia Afrika untuk membahas persoalan di perkotaan menuju kota cerdas melalui kegiatan "Asia Afrika Smart City Summit", 22-23 April 2015 di Kota Bandung.
Acara itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan besar yang disiapkan Pemkot Bandung dalam rangka menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) Ke-60, di Bandung dan Jakarta.
"Tujuan acara ini adalah bagaimana kita bersinergi mencari solusi persoalan-persoalan kota seperti bagaimana kota di Kairo, India, dan kota-kota lainnya di Indonesia," kata salah seorang pembicara acara tersebut Prof Suhono H Supangkat, di Bandung, Rabu.
Ia menngatakan pada Asia Afrika Smart City Summit juga akan dibahas tentang cara mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh kota cerdas di dua benua tersebut.
"Bagaimana persoalan mereka dan bagaimana cara mengatasinya, mungkin kita mencoba berkolaborasi antara negara negara yang sedang berkembang ini," kata Suhono yang juga Guru Besar Teknologi Informasi ITB.
Menurut dia, selama ini sebuah perkotaan identik dengan masalah kemacetan, pengelolaan sampah, banjir, pedagang kaki lima dan lain-lain.
"Sehingga 50 persen lebih persoalan di sebuah negara itu ada di kota. Sehingga wajar bila wali kotanya kadang ada yang jadi pemimpin negara karena masalah kota itu sama dengan masalah negara," kata dia.
Adapun target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut, kata dia, adalah bagaimana kota di Asia Afrika bisa meningkatkan kenyamanan, keamanan dan keberlanjutkan kotanya.
"Karena kalau enggak kota itu bisa berhenti atau mengalami kebangkrung. Sebagai contoh ialah Jakarta, sekarang itu macet luar, kalau dibiarkan akan jadi masalah besar dan semakin menumpuk," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, konsep kota cerdas ialah tentang bagaimana semua pihak yang ada di dalam sebuah negara bisa mengelola kehidupan warganya yang nyaman, aman dan berkelanjutan.
"Dan itu menjadi dasar kenapa kota cerdas ini menjadi pembahasan tersendiri di KAA kali ini. Panitia akan mengundang semua pemimpin kota di Asia Afrika," kata dia. ***4***
(U.A066/B/R. Malaha/R. Malaha) 08-04-2015 16:42:24
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Acara itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan besar yang disiapkan Pemkot Bandung dalam rangka menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) Ke-60, di Bandung dan Jakarta.
"Tujuan acara ini adalah bagaimana kita bersinergi mencari solusi persoalan-persoalan kota seperti bagaimana kota di Kairo, India, dan kota-kota lainnya di Indonesia," kata salah seorang pembicara acara tersebut Prof Suhono H Supangkat, di Bandung, Rabu.
Ia menngatakan pada Asia Afrika Smart City Summit juga akan dibahas tentang cara mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh kota cerdas di dua benua tersebut.
"Bagaimana persoalan mereka dan bagaimana cara mengatasinya, mungkin kita mencoba berkolaborasi antara negara negara yang sedang berkembang ini," kata Suhono yang juga Guru Besar Teknologi Informasi ITB.
Menurut dia, selama ini sebuah perkotaan identik dengan masalah kemacetan, pengelolaan sampah, banjir, pedagang kaki lima dan lain-lain.
"Sehingga 50 persen lebih persoalan di sebuah negara itu ada di kota. Sehingga wajar bila wali kotanya kadang ada yang jadi pemimpin negara karena masalah kota itu sama dengan masalah negara," kata dia.
Adapun target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut, kata dia, adalah bagaimana kota di Asia Afrika bisa meningkatkan kenyamanan, keamanan dan keberlanjutkan kotanya.
"Karena kalau enggak kota itu bisa berhenti atau mengalami kebangkrung. Sebagai contoh ialah Jakarta, sekarang itu macet luar, kalau dibiarkan akan jadi masalah besar dan semakin menumpuk," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, konsep kota cerdas ialah tentang bagaimana semua pihak yang ada di dalam sebuah negara bisa mengelola kehidupan warganya yang nyaman, aman dan berkelanjutan.
"Dan itu menjadi dasar kenapa kota cerdas ini menjadi pembahasan tersendiri di KAA kali ini. Panitia akan mengundang semua pemimpin kota di Asia Afrika," kata dia. ***4***
(U.A066/B/R. Malaha/R. Malaha) 08-04-2015 16:42:24
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015