Ketua Pimpinan Pusat Organisasi Islam Muhammadiyah Anwar Abbas meminta masyarakat internasional untuk mengutuk Israel atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap kepala biro politik kelompok perlawanan Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, pada Rabu.

"Muhammadiyah menghimbau masyarakat dunia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan untuk secara bersama-sama mengutuk tindakan biadab dan tidak manusiawi dari israel tersebut," kata Anwar melalui rilis pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Rabu.

Anwar mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh dilakukan Israel untuk menghancurkan semua hal yang akan menghalangi rencananya untuk menguasai seluruh wilayah Palestina.

Untuk menyukseskan rencananya, rezim zionis tersebut tidak segan-segan melakukan genosida dan pembersihan etnis serta membunuh orang-orang yang tidak mereka sukai, katanya lebih lanjut.

Muhammadiyah berharap peristiwa pembunuhan Ismail Haniyeh akan semakin menyadarkan masyarakat dunia atas kejahatan yang dilakukan rezim teroris Israel yang telah melakukan aksi kekerasan dan ketakutan di mana-mana.

Anwar berharap rakyat dan negara-negara yang mendukung Israel selama ini sadar tentang bahaya rezim zionis yang telah mereka dukung dan mereka jadikan teman selama ini.

Hal senada, sejumlah tokoh serta lembaga di Iran dan dunia internasional mengecam pembunuhan Kepala Biro Politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

Menanggapi pembunuhan Haniyeh, Kantor Politik Gerakan Ansarullah di Yaman dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa pembunuhan tersebut merupakan kejahatan teroris.

Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Muhammad al-Hindi menggambarkan pembunuhan Haniyeh sebagai kehilangan besar bagi Negara Palestina.

Muhammad al-Hindi menambahkan, jika para musuh berasumsi bahwa mereka dapat mengalahkan gerakan perlawanan itu dengan membunuh para pemimpinnya, itu sepenuhnya salah.
Wali Kota Teheran Alireza Zakani dalam sebuah pesan menyatakan bahwa negara Iran mengutuk pembunuhan tamu mereka dan rezim Zionis yang kejam pasti akan menerima balasan keras atas tindakannya.

Presiden partai politik Pakistan Jamiat Ulema-e-Islam, Fazal-ur-Rehman, juga mengatakan bahwa kematian Martir Ismail Haniyeh akan memperkuat perlawanan dan perjuangan melawan musuh Zionis, seraya menekankan bahwa perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel akan berlanjut.

Sedangkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengecam pembunuhan pemimpin Hamas tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya.

Sekretaris Jenderal Gerakan Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Al-Barghouthi, juga menekankan bahwa pembunuhan Martir Haniyeh adalah kejahatan yang akan memperkuat tekad rakyat Palestina untuk memperoleh hak-hak mereka.

Salah satu pemimpin Front Demokratik Pembebasan Palestina dalam sebuah pernyataan menekankan bahwa pembunuhan pengecut terhadap Ismail Haniyeh akan mendapat balasan dan bahwa semua Poros Perlawanan akan mengikuti jejak Haniyeh.

Baca juga: Iran sebut penyelidikan kematian Haniyeh sedang berlangsung


Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas di kediaman mereka di ibu kota Iran pada Rabu pagi.

Mereka menjadi martir akibat serangan di kediaman Haniyeh di Teheran, kata kantor hubungan publik Korps Garda Revolusi Islam Iran dalam sebuah pernyataan.

Serangan itu tengah diselidiki dan rinciannya akan dirilis kemudian, demikian isi pernyataan tersebut.

Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan insiden tersebut merupakan insiden pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Pemimpin Gerakan Hikmah Nasional Irak, Ammar Hakim, dalam pesan belasungkawa kepada bangsa Palestina yang sabar dan tertindas, serta gerakan perlawanan mengatakan bahwa aksi kejahatan tersebut tidak dapat menghentikan bangsa Palestina untuk terus maju.

Dia mengutuk keras operasi kejahatan tersebut, dan mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan rezim perampas kekuasaan Israel, melakukan tindak kejahatan.

Mantan Perdana Menteri Swedia Carl Bildt dalam sebuah pesan di X menanggapi pembunuhan Haniyeh dengan mengatakan, "Lupakan tentang gencatan senjata. Fokus kini berpindah pada pembalasan dan eskalasi. Saya kira kita perlu bersiap."

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30 Juli).

Sumber: IRNA-OANA

Baca juga: Kemlu Iran: "Darah Ismail Haniyeh tak akan tumpah dengan sia-sia"
Baca juga: Presiden Iran: Teheran akan minta Israel membayar pembunuhan Haniyeh

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Muhammadiyah minta dunia kutuk Israel atas kematian Haniyeh

Pewarta: Katriana

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024