Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan inventarisasi kondisi bangunan madrasah Raudlatul Athfal (RA) Muhammad Ramdhan di Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya yang ambruk, sebagai tahapan untuk pengajuan bantuan rehabilitasi agar bangunan tersebut kembali digunakan kegiatan belajar mengajar.
"Sudah diinventarisasi untuk melaporkan ke atasan langsung," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Tasikmalaya Sarifudin kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.
Baca juga: Dinkes Kota Tasikmalaya minta masyarakat waspadai DBD saat musim kemarau basah
Ia menuturkan, Kemenag Kota Tasikmalaya sudah mendapatkan laporan adanya empat ruang bangunan RA Muhammad Ramdhan di Jalan Kutaresik Jati, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Selasa (23/7) pagi.
Hasil inventarisasi sementara, kata dia, kondisi bangunan sekolah itu sudah tidak bisa digunakan karena bangunan atapnya roboh, begitu juga peralatan sekolah yang berada di dalam bangunan itu rusak.
Ia menyampaikan, tahapan selanjutnya Kemenag berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya agar sekolah tersebut mendapatkan bantuan rehabilitasi bangunan.
"Nanti kita akan coba perjuangkan untuk mendapatkan bantuan, melihat kondisi seperti itu harus rehab," katanya.
Ia mengatakan, bangunan madrasah itu merupakan milik yayasan yang seharusnya kewenangan yayasan, meski begitu Kemenag Kota Tasikmalaya berupaya untuk memberikan bantuan.
Program perbaikan madrasah tingkat RA itu, kata dia, sebelumnya pernah juga dilakukan di Kecamatan Kawalu yang kondisinya sama ambruk sebanyak tiga kelas.
"RA di Kawalu itu roboh, dapat bantuan lokal, rusaknya tiga lokal, sama dengan hal ini, tapi dapat bantuan setelah kita ajukan, kita ajukan dulu secepatnya, ada dana taktis," katanya.
Kepala RA Muhammad Rhamdan Ana Yuliana mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, karena saat kejadian sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar.
Akibat kejadian itu, kata dia, menyebabkan kondisi bangunan tidak bisa lagi digunakan kegiatan belajar mengajar, sehingga sementara waktu siswa diliburkan, dan ke depan bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tenda atau di bangunan terdekat.
"Kami lakukan meminta permohonan untuk peminjaman ruangan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), dan alhamdulillah ada madrasah menawarkan penggunaan peminjaman untuk KBM," katanya.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya tuntaskan pembangunan 40 MCK untuk percepatan bebas BAB sembarangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Sudah diinventarisasi untuk melaporkan ke atasan langsung," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Tasikmalaya Sarifudin kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.
Baca juga: Dinkes Kota Tasikmalaya minta masyarakat waspadai DBD saat musim kemarau basah
Ia menuturkan, Kemenag Kota Tasikmalaya sudah mendapatkan laporan adanya empat ruang bangunan RA Muhammad Ramdhan di Jalan Kutaresik Jati, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Selasa (23/7) pagi.
Hasil inventarisasi sementara, kata dia, kondisi bangunan sekolah itu sudah tidak bisa digunakan karena bangunan atapnya roboh, begitu juga peralatan sekolah yang berada di dalam bangunan itu rusak.
Ia menyampaikan, tahapan selanjutnya Kemenag berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya agar sekolah tersebut mendapatkan bantuan rehabilitasi bangunan.
"Nanti kita akan coba perjuangkan untuk mendapatkan bantuan, melihat kondisi seperti itu harus rehab," katanya.
Ia mengatakan, bangunan madrasah itu merupakan milik yayasan yang seharusnya kewenangan yayasan, meski begitu Kemenag Kota Tasikmalaya berupaya untuk memberikan bantuan.
Program perbaikan madrasah tingkat RA itu, kata dia, sebelumnya pernah juga dilakukan di Kecamatan Kawalu yang kondisinya sama ambruk sebanyak tiga kelas.
"RA di Kawalu itu roboh, dapat bantuan lokal, rusaknya tiga lokal, sama dengan hal ini, tapi dapat bantuan setelah kita ajukan, kita ajukan dulu secepatnya, ada dana taktis," katanya.
Kepala RA Muhammad Rhamdan Ana Yuliana mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, karena saat kejadian sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar.
Akibat kejadian itu, kata dia, menyebabkan kondisi bangunan tidak bisa lagi digunakan kegiatan belajar mengajar, sehingga sementara waktu siswa diliburkan, dan ke depan bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tenda atau di bangunan terdekat.
"Kami lakukan meminta permohonan untuk peminjaman ruangan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), dan alhamdulillah ada madrasah menawarkan penggunaan peminjaman untuk KBM," katanya.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya tuntaskan pembangunan 40 MCK untuk percepatan bebas BAB sembarangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024