Antarajawabarat.com, 16/3 - Kabupaten Sumedang menjadikan olahraga dirgantara paralayang menjadi salah satu ikon wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Pengembangan lokasi wisata paralayang digandengkan dengan momentum PON XIX/2016 tentunya ini bisa kita manfaatkan untuk mendongkrak pariwisata di Sumedang," kata Wakil Bupati Sumedang Eka Setiawan, Senin.

Ia menyebutkan kawasan Batu Dua akan dikembangkan potensinya selain untuk olahraga juga menjadi obyek wisata baru.

Ia meminta semua pihak bisa saling mendukung untuk menyukseskan program tersebut.

Pada tahun 2016 nanti Sumedang akan menjadi salah satu tempat pertandingan PON XIX/2016 cabang paralayang. Di Sumedang ada tiga venue cabang olahraga yakni pencak silat dan futsal di ITB Jatinangor, cabang golf di BGG Jatinangor, dan paralayang di Batu Dua Cisitu.

Pembangunan arena olahraga paralayang di Batu Dua Cisitu akan memberikan manfaat yaitu mendorong potensi wisata di daerah itu.
Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang akan diselenggarakan tahun 2016, Pemkab Sumedang turut serta menata kawasan yang akan dijadikan tempat berlangsungnya pesta olahraga tingkat nasional tersebut.

"kami sudah melaksanakan asistensi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait dengan pengembangan venue paralayang untuk pembuatan gazebo, mushalla, dan toilet umum, penambahan lahan take off, lahan parkir dan pelebaran jalan," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang Endah Kusyaman.

Anggaran yang digunakan mencapai Rp13,5 miliar untuk biaya pelebaran jalan dan berdasarkan masukan dari PASI ada penambahan lahan "take off" untuk evaluasi 1.000 dan 950 meter serta jalan masuk lahan "take off" selebar empat meter.

Selain itu, untuk kawasan sekitar lokasi akan dikembangkan menjadi daerah wisata budaya. Batu Dua merupakan kawasan paralayang terbaik di Indonesia.

Endah juga mengatakan sudah ada alokasi sebanyak Rp10 miliar untuk pengembangan sekitar kawasan Gunung Lingga sebagai wisata ziarah, pembuatan camping ground dan rumah adat.

"Rencana itu juga mendapat respon dari masyarakat," kata Endah menambahkan.



Ria

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015