Antarajawabarat.com, 5/3 - Meskipun hanya memanfaatkan limbah kayu berbagai jenis, Eman Huzaeni (55) warga Kampung Warung Jambe, Kelurahan Sayang, Cianjur, Jabar, mampu meraup keuntungan puluhan juta rupiah setiap bulann dengan cara mengolah limbah menjadi gerobak.

Bahkan dari hasil tangannya mengolah limbah kayu itu, Eman dapat menyekolahkan ketiga anaknya hingga keperguruan tinggi, dimana anak cikalnya telah diterima bekerja sebagai PNS di salah satu kantor dinas di Cianjur.

Hasil tangan Eman yang sudah mengeluti pekerjaan membuat gerobak untuk berjualan bakso, mie ayam dan cendol serta jajanan lain itu, telah dinikmati pedagang diberbagai kota di Jabodetabek selain Cianjur dan Sukabumi.

Berbekal modal ratusan ribu rupiah, setiap bulannya ungkap bapak yang pernah bekerja di pabrik furniture itu, dia dan empat orang anak buahnya bisa membuat 8 - 10 gerobak yang ditawarkan mulai dari harga Rp1 juta sampai Rp3 juta per unit.

"Kayu yang saya gunakan sebagian besar limbah dari pemotongan kayu, dimana saya membeli limbah tersebut Rp300 ribu sampai Rp500 ribu per mobil pick up. Sedangkan as dan roda gerobak saya beli dari penjual onderdil cabutan sepeda motor," katanya.

Munculnya niat awal membuat gerobak itu, ketika Eman mendapat pesanan dari tetangganya yang hendak berjualan di salah satu pasar tradisional di Cianjur. Minimnya modal yang dimiliki, membuat dirinya mengakali bahan untuk gerobak dengan cara membeli sejumllah kayu limbah dari pemotongan dengan harga murah.

Berawal dari pesanan tersebut, melihat hasil kerjanya yang rapih dan bagus, pesananpun mulai berdatangan, tidak hanya dari pedagang yang hendak berjualan di Cianjur, namun datang pula dari pedagang yang hendak berjualan di sejumlah kota dan kabupaten lain, seperti Sukabumi, Bogor, Bekasi, Bandung, Jakarta dan Tanggerang.

Seiring dengan tingginya minat dan pesanan pelanggan, Eman masih kesulitan modal untuk mengembangkan usahanya itu karena minim pengalaman untuk mengajukan pinjaman dari bank atau pemerintah, membuat Eman hanya memenuhi pesanan pelanggan yang membayar dimuka.

"Harapan saya mendapat bantuan dari pemerintah yang katanya tidak usah dikembalikan asal bidang usahanya benar. Namun saya tidak tahu harus mengajukan ke mana terlebih dahulu. Harapan dengan adanya bantuan dari pemerintah, saya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan," katanya yang menjajakan gerobak hasil tangganya di atas trotoar di Jalan Pangeran Hidayatulah itu. ***4***(KR,FKR)

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015