Antarajawabarat.com, 11/2 - Satu orang penambang emas di Gunung Rosa, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, tewas dan empat orang lainnya masih dalam pencarian tim gabungan, Rabu, setelah dilaporkan hilang tengelam akibat meluapnya air dalam lubang galian.

Hingga saat ini, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan relawan, berusaha menyedot air yang menutupi jalan keluar dari dalam lubang pencarian emas dengan mengunakan empat pompa, guna mencari empat orang penambang tersebut.

"Sedangkan korban yang tewas akibat kehabisan oksigen, saat ini telah dievakuasi dan dibawa pihak keluarga guna dimakamkan di Sukabumi," kata Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti.

Dia menjelaskan, peristiwa tersebut, dilaporkan berawal ketika pompa penyedot air yang biasa menguras air dari dalam lubang pengalian tidak berfungsi, sehingga air mengenangi lubang tersebut, dimana lima orang penambang tengah bekerja termasuk korban tewas atas nama Amud (15).

Pihaknya langsung menurunkan anggota ke lokasi, dibantu anggota TNI dan relawan BPBD Cianjur, berusaha mencari keberadaan empat orang penambang lainnya yang dilaporkan masih berada di dalam lubang galian yang berjarak 1 kilometer dari pintu masuk.

"Kami masih melakukan pencarian, kami belum tahu bagaimana kondisi empat orang penambang tersebut karena air masih tingggi di dalam lubang dan tengah kita kurang mengunakan empat pompa, sehingga tim belum bisa masuk ke dalam," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya bersama relawan akan terus berupaya menemukan keempat orang penambang tersebut, setelah berhasil menguras air yang menutupi lubang, guna memudahkan evakuasi.
Sementara itu, Iyus kordinator penambang, menuturkan, pertama kali pihaknya mendapat laporan seorang penambang yang sempat melihat air bah setinggi satu meter datang tiba-tiba dari bagian dalam lubang dimana lima orang penambang tengah bekerja.

Penambang tersebut, menduga air datang dari bagian dalam akibat tidak berfungsinya pompa penyedot air yang biasa dipakai penambang untuk mencari urat emas di dalam lubang yang telah ada sejak puluhan tahun lalu itu.

"Saksi mata memberitahu saya kalau air menutup lubang dimana lima penambang asal Sagaranten, Sukabumi, tengah menambang. Satu orang penambang berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan langsung dievakuasi, saat ini masih ada empat orang di dalam lubang yang terjebak," katanya.***4***Budi Suyanto

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015