Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Jawa Barat membutuhkan anggaran sebesar Rp6 miliar, untuk membangun kawasan relokasi rumah warga yang menjadi korban terdampak bencana alam tanah bergerak dan longsor di tiga kecamatan wilayah selatan Garut.
"Untuk konteks 'recovery' terhadap korban bencana itu sekitar Rp6 miliar lebih untuk bencana longsoran," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana di Garut, Jumat.
Baca juga: BPBD Garut prediksi bencana kekeringan tak akan berlangsung lama
Ia menjelaskan, Pemkab Garut selama ini sudah memberikan perhatian khusus terhadap daerah yang dilanda tanah bergerak di Kecamatan Pakenjeng, kemudian bencana tanah longsor di Kecamatan Banjarwangi, dan Cisompet.
Daerah itu, kata dia, terdapat 73 rumah yang terdampak bencana alam tanah bergerak dan longsor, yang berdasarkan kajian rumah warga di daerah itu harus direlokasi.
"Di mana secara kajian itu tidak diperbolehkan. Kita harus melakukan relokasi dan kita sudah siapkan," katanya.
Ia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp6 miliar itu sudah diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan dana relokasi warga di daerah itu.
Anggaran itu, katanya, hanya untuk pembangunan rumah warga mulai dari pembebasan lahan, kemudian pembangunan rumah dan sebagainya.
Selain itu, korban bencana alam juga mendapatkan bantuan hunian rumah sementara dan jatah hidup selama proses relokasi.
"Untuk tanah sudah kita siapkan, penginapan juga sudah disiapkan, jadup juga sudah kita dorong," katanya.
Ia menyebutkan, lahan relokasi yang sudah disiapkan yakni untuk di Pakenjeng berada di antara perbatasan Desa Jatiwangi dengan Sukamulya, kemudian di Banjarwangi ada lapangan di Desa Talagajaya.
Setelah menentukan lokasi lahan relokasi itu, kata dia, selanjutnya dilakukan tahap pembangunan setiap rumah dan penunjang lainnya sehingga layak menjadi tempat tinggal.
"Setelah lokasi, tinggal membuat unitnya, dan unit ini sudah kami komunikasikan dengan BNPB," katanya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor melanda Kecamatan Banjarwangi, Kamis (25/5/2024) menyebabkan tiga orang tewas tertimbun longsor.
Kemudian di daerah lain rumah warga terdampak longsor di Kecamatan Cisompet, dan permukiman penduduk berada di tengah ancaman bahaya tanah bergerak di Kecamatan Pakenjeng.***3***
Baca juga: Pemkab Garut persiapkan huntara untuk korban bencana alam
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Garut butuh Rp6 miliar untuk relokasi korban bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Untuk konteks 'recovery' terhadap korban bencana itu sekitar Rp6 miliar lebih untuk bencana longsoran," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana di Garut, Jumat.
Baca juga: BPBD Garut prediksi bencana kekeringan tak akan berlangsung lama
Ia menjelaskan, Pemkab Garut selama ini sudah memberikan perhatian khusus terhadap daerah yang dilanda tanah bergerak di Kecamatan Pakenjeng, kemudian bencana tanah longsor di Kecamatan Banjarwangi, dan Cisompet.
Daerah itu, kata dia, terdapat 73 rumah yang terdampak bencana alam tanah bergerak dan longsor, yang berdasarkan kajian rumah warga di daerah itu harus direlokasi.
"Di mana secara kajian itu tidak diperbolehkan. Kita harus melakukan relokasi dan kita sudah siapkan," katanya.
Ia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp6 miliar itu sudah diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan dana relokasi warga di daerah itu.
Anggaran itu, katanya, hanya untuk pembangunan rumah warga mulai dari pembebasan lahan, kemudian pembangunan rumah dan sebagainya.
Selain itu, korban bencana alam juga mendapatkan bantuan hunian rumah sementara dan jatah hidup selama proses relokasi.
"Untuk tanah sudah kita siapkan, penginapan juga sudah disiapkan, jadup juga sudah kita dorong," katanya.
Ia menyebutkan, lahan relokasi yang sudah disiapkan yakni untuk di Pakenjeng berada di antara perbatasan Desa Jatiwangi dengan Sukamulya, kemudian di Banjarwangi ada lapangan di Desa Talagajaya.
Setelah menentukan lokasi lahan relokasi itu, kata dia, selanjutnya dilakukan tahap pembangunan setiap rumah dan penunjang lainnya sehingga layak menjadi tempat tinggal.
"Setelah lokasi, tinggal membuat unitnya, dan unit ini sudah kami komunikasikan dengan BNPB," katanya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor melanda Kecamatan Banjarwangi, Kamis (25/5/2024) menyebabkan tiga orang tewas tertimbun longsor.
Kemudian di daerah lain rumah warga terdampak longsor di Kecamatan Cisompet, dan permukiman penduduk berada di tengah ancaman bahaya tanah bergerak di Kecamatan Pakenjeng.***3***
Baca juga: Pemkab Garut persiapkan huntara untuk korban bencana alam
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Garut butuh Rp6 miliar untuk relokasi korban bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024