Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memastikan semua warga yang menjadi korban di mana rumahnya rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.2 mendapatkan bantuan untuk perbaikan yang saat ini tahapannya sedang proses pengajuan ke Pemerintah Pusat.

"Gempa bumi ini sudah diinventarisir dan kita dorong untuk ke Pusat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah sekaligus Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana di Garut, Rabu.

Ia menuturkan Pemkab Garut sudah melakukan upaya pendataan daerah dan dampak kerusakan rumah warga akibat gempa bumi yang berlokasi di laut barat daya Garut pada 27 April 2024 sekitar pukul 23.00 WIB.

Hasil asesmen di lapangan, kata dia, pada tahap awal terdapat rumah yang terdampak kerusakan akibat gempa sekitar 1.100 rumah, kemudian dilakukan verifikasi menjadi 960 rumah.

Ia menyampaikan rumah warga yang rusak itu sebagian besar hanya rusak ringan seperti genting dan bagian atap rumah rusak, sedangkan rumah rusak berat tercatat hanya satu rumah di Kecamatan Cilawu.

"Diusulkan ke pusat 900 sekian, kita cek kualifikasi yang rusak kebanyakan ringan, berat itu ada yang roboh, itu satu di daerah Cilawu," katanya.

Ia menyampaikan seluruh rumah yang rusak akibat gempa bumi itu diusulkan bantuannya ke Pemerintah Pusat, yakni melalui BNPB dan Kementerian Sosial.

Ia berharap upaya itu bisa secepatnya mendapatkan perhatian langsung dari Pemerintah Pusat, sehingga masyarakat yang menjadi korban rumah rusak akibat gempa bumi bisa segera mendapatkan bantuan.
"Mungkin pekan depan Pak Pj (Penjabat Bupati Garut) sembuh, kita akan menghadap Pak Kepala BNPB dan juga Ibu Menteri Sosial menyampaikan yang kena pergeseran tanah termasuk juga," katanya.

Ia menambahkan alasan mengusulkan bantuan dana kepada Pemerintah Pusat itu karena saat ini kondisi APBD Pemkab Garut terbatas.

"Kita coba melakukan upaya-upaya pendekatan ke tingkat pusat karena jujur APBD kita terbatas," katanya.*



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024