Antarajawabarat.com, 10/1 - Sejumlah pipa gas metan yang terpasang di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Pasir Sembung, Cianjur, Jabar, mulai meleleh karena tidak tahan dengan gas yang ditimbulkan dari tumpukan sampah.

Kasi Bina Usaha Pengelolaan Sampah TPAS Pasirsembung Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Cianjur, Feri Faisal, mengatakan, setelah empat bulan dilakukan pemasangan pipa gas metan, mulai meleleh karena tidak kuat menahan gas metan dari tumpukan sampah.

"Padahal bahan pipa itu khusus limbah dengan ketebalan 1,5 sentimeter. Sebagian pipa sudah meleleh, mungkin tidak kuat menahan panas gas metan," katanya.

Hal tersebut diduga masih kurangnya cerobong pipa untuk mengeluarkan gas metan yang saat ini hanya ada sebanyak 55 batang pipa dan empat cerobong.

Meskipun pipa tersebut meleleh, tidak akan berbahaya dan tidak akan menimbulakn kebakaran karena sudah ditanggulangi sejak jauh hari. Hanya pipa gas metan perlu di tambah dan dipasang di bagian Barat dan Timur, katanya.

"Rencananya tahun ini akan kami lakukan penambahan pipa untuk mengeluarkan gas metan dari tumpukan sampah, namun belum sampah tahap pengelolaa menjadi nilai ekonomis," katanya.

Saat ini, tutur dia, pihaknya telah mengusulkan anggaran Rp120 juta ke Pemkab Cianjur, dari anggaran murni 2015 dan akan segera direalisasi, dimana dana sebesar itu untuk pemasang pipa gas metan di bagian Barat dan Timur, segaligus perataan sampah.

"Dana sebesar itu termasuk pemeliharaan karena dikhawatirkan pipa yang sudah dipasang akan meleleh setelah sekian bulan, maka sangat diperlukan anggara pemeliharaan," katanya.

Pemasangan pipa tersebut, tambah dia, tidak lain untuk memperpanjang usia TPAS Pasirsumbung hingga dua tahun kedepan, sampai ada rencana relokasi TPAS ke Cikalongkulon. Sebab, tahun ini DKP tekah memulai tahap sosialisasi pada warga sekitar.

"Sebagian warga mengaku sudah siap direlokasi asalkan ganti untung, namun untuk pembebasan lahan harus ada kesiapan anggaran dari pemerintah," katanya.

Rencananya, ungkap dia, pemkab, pemprov, maupun pemerintah pusat melalui kementerian PU, telah menyiapkan anggaran senilai Rp40 miliar untuk pembebasan lahan sekaligus relokasi. Bahkan kementerian PU siap membantu pembebasan lahan seluas 80 hektare sekaligus untuk zona penyangga jika DKP telah selesai membuat DED-nya.

"Saat ini rencananya baru 5 hektare, sebab kami memprioritaskan dulu TPAS Pasirsembung bisa direlokasi secepatnya. Nantinya baru ke tingkat pengembangan lain," katanya.***3***(KR,FKR)

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015