Antarajawabarat.com, 5/1 - Ratusan kepala keluarga pengungsi korban pergeseran tanah di Kampung Cibuntu, Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jabar, berharap segera mendapat bantuan kebutuhan pokok yang sudah menipis dan mendapat kepastian tentang pemindahan mereka.

"Kami sudah mulai jenuh berada di pengungsian namun belum ada kepastian apakah boleh pulang ke rumah atau tidak," kata Abu (50), seorang warga dihadapan wartawan, di Cianjur, Senin.

Menurut dia, warga butuh kepastian dari pemerintah karena sudah terlalu lama berada di pengungsian tanpa kejelasan.

"Saat ini bahan pokok yang kami miliki dan bantuan sudah mulai menipis," kata Abu.

Bahkan ungkap dia, sejak berada di pengungsian warga tidak dapat melakukan aktivitas sebagai mana mestinya saat mereka berada di perkampungan karena lokasi perkampungan masih terlarang dimasuki dan melakukan aktivitas.

Sehingga ratusan kepala keluarga korban pergeseran tanah berharap pemerintah terutama pihak BMKG segera memberikan kepastian apakah mereka masih bisa pulang atau direlokasi ke tempat lain yang dinilai aman dari pergeseran tanah.

Sementara itu, Kepala Desa Cihea Supriatna, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir pengungsi sering bertanya kapan mendapat kepastian dari pemerintah pulang perkampungan semula atau direlokasi ketempat lain karena mereka mulai jenuh dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

"Ditambah lagi pengungsi mulai resah karena bahan pokok mulai menipis. Kalau belum ada kepastian kami berharap pihak terkait di Pemkab Cianjur, segera menambah bantuan terutama bahan pokok," katanya.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015