Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mencatat  produktivitas tanaman  padi di daerah itu mencapai 5-6 ton per hektare pada panen raya pertama tahun 2024.

“Rata-rata produktivitas padi itu sudah cukup tinggi untuk ukuran Kota Cirebon, karena sebagian besar lahan sawahnya sempit dan termasuk kategori tadah hujan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon, Rabu.

Elmi menjelaskan jumlah rata-rata produksi padi itu kemungkinan bisa bertambah sampai akhir Mei 2024, karena sebagian besar petani di Kota Cirebon masih melaksanakan panen raya.

Beberapa lahan tersebut, kata dia, tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Cirebon dengan luas panen keseluruhan berkisar 111 hektare.

Ia menyebutkan dengan tingkat produktivitas tersebut menunjukkan bahwa para petani, bisa memaksimalkan keterbatasan lahan sawah untuk menghasilkan padi.

Meskipun belum memenuhi kebutuhan di Kota Cirebon, Elmi menilai hasil produksi tersebut setidaknya bisa dijual untuk meningkatkan ekonomi para petani.

Ia menambahkan berdasarkan data setiap tahunnya, Kota Cirebon mampu menghasilkan padi dari hasil panen sekitar 948 ton.

“Untuk benih padi yang ditanam, kemudian sekarang dipanen para petani itu kebanyakan adalah varietas inpari karena cocok dibudidayakan di Kota Cirebon,” ujarnya.


Ia menyampaikan setelah panen raya, pihaknya akan fokus membantu petani untuk menjaga lahan sawah tetap produktif pada masa tanam kedua di musim kemarau.

Salah satu upaya itu adalah dengan menyerahkan bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan), yang bisa dimanfaatkan oleh kelompok tani untuk mengairi lahan sawah mereka.

Elmi menekankan pompanisasi menjadi solusi agar petani dapat memaksimalkan pengairan untuk sawah, yang bersumber dari aliran sungai terdekat.

“Mereka bisa mengalirkan air dari sungai ke sawah mereka. Di Kota Cirebon yang irigasi teknis tidak banyak, hanya di Kecamatan Kesambi. Sementara jumlah kelompok tani di kota ini hanya ada 11 kelompok,” tuturnya.

 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024