Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan enam inovasi "Quick Wins" sebagai langkah untuk mengimplementasikan kota cerdas atau "smart city" dalam rangka meningkatkan pelayanan publik berbasis teknologi komunikasi dan informasi.
"Kami telah menyiapkan enam inovasi untuk evaluasi ini, hasil evaluasi nanti akan diunggah melalui satu akun di Dinas Kominfo dengan Sekretariat Smart City yang akan mengompilasi dan memastikan unggahan," kata Ketua Tim Pelaksana Smart City sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi pada rapat persiapan implementasi smart city di ruang rapat Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Garut, Senin.
Ia menyebutkan enam inovasi itu yakni Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja), Strategi Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Gerakan Bangun Cegah Kawasan Kumuh (Gerbang Cahayaku), inovasi tentang Garut Satu Data (Garuda), Sinergisitas Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kolaborasi (Serasi), dan Juara Wira Usaha Desa (Jawara Desa).
Didit mengatakan inovasi itu sebagai persiapan untuk menuju kota cerdas yang akan dilakukan evaluasi oleh Kemenkominfo RI bersama dengan Penjabat Bupati Garut, kepala perangkat daerah yang akan dilakukan secara daring di Denpasar, Bali, 25 Juni 2024.
Ia berharap proses pelaksanaan persiapan itu dapat berjalan dengan baik, sehingga Kabupaten Garut dapat menghasilkan evaluasi yang terbaik. Selain itu juga sebagai bukti bahwa penyelenggaraan "quick wins" di Kabupaten Garut sudah direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Harapannya tentu berkelanjutan 2025, harus kita siapkan 2026, dan seterusnya, karena kota cerdas ini atau smart city ini adalah salah satu prasyarat kemajuan peradaban kita bangsa Indonesia," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut juga sebagai Sekretaris Pelaksana Tim Smart City Margiyanto menambahkan, evaluasi oleh Kemenkominfo RI akan dimulai pada 24 Juni 2024 sesuai dengan dokumen rencana utama kota cerdas.
"Quick wins tahun ini sesuai dengan dokumen 'master plan Smart City' yang sudah dinilai oleh Kemenkominfo tahun lalu," katanya.
Ia berharap, seiring dengan adanya pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang di dalamnya terdapat amanat mengenai penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dan implementasi kota cerdas.
Ia juga berharap kota cerdas tersebut bisa secara konsisten memulai proses perencanaan sebagai salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai kota yang melaksanakan kota cerdas.
"Dalam proses perencanaan itu 'master plan smart city' itu harus 'automatically', harus menjadi isu-isu perencanaan di tiap-tiap perangkat daerah yang ada di Kabupaten Garut, terutama yang memang sudah ditetapkan sebagai pemilik 'quick wins' di tiap-tiap tahunnya," kata Margiyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kami telah menyiapkan enam inovasi untuk evaluasi ini, hasil evaluasi nanti akan diunggah melalui satu akun di Dinas Kominfo dengan Sekretariat Smart City yang akan mengompilasi dan memastikan unggahan," kata Ketua Tim Pelaksana Smart City sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi pada rapat persiapan implementasi smart city di ruang rapat Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Garut, Senin.
Ia menyebutkan enam inovasi itu yakni Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja), Strategi Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Gerakan Bangun Cegah Kawasan Kumuh (Gerbang Cahayaku), inovasi tentang Garut Satu Data (Garuda), Sinergisitas Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kolaborasi (Serasi), dan Juara Wira Usaha Desa (Jawara Desa).
Didit mengatakan inovasi itu sebagai persiapan untuk menuju kota cerdas yang akan dilakukan evaluasi oleh Kemenkominfo RI bersama dengan Penjabat Bupati Garut, kepala perangkat daerah yang akan dilakukan secara daring di Denpasar, Bali, 25 Juni 2024.
Ia berharap proses pelaksanaan persiapan itu dapat berjalan dengan baik, sehingga Kabupaten Garut dapat menghasilkan evaluasi yang terbaik. Selain itu juga sebagai bukti bahwa penyelenggaraan "quick wins" di Kabupaten Garut sudah direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Harapannya tentu berkelanjutan 2025, harus kita siapkan 2026, dan seterusnya, karena kota cerdas ini atau smart city ini adalah salah satu prasyarat kemajuan peradaban kita bangsa Indonesia," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut juga sebagai Sekretaris Pelaksana Tim Smart City Margiyanto menambahkan, evaluasi oleh Kemenkominfo RI akan dimulai pada 24 Juni 2024 sesuai dengan dokumen rencana utama kota cerdas.
"Quick wins tahun ini sesuai dengan dokumen 'master plan Smart City' yang sudah dinilai oleh Kemenkominfo tahun lalu," katanya.
Ia berharap, seiring dengan adanya pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang di dalamnya terdapat amanat mengenai penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dan implementasi kota cerdas.
Ia juga berharap kota cerdas tersebut bisa secara konsisten memulai proses perencanaan sebagai salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai kota yang melaksanakan kota cerdas.
"Dalam proses perencanaan itu 'master plan smart city' itu harus 'automatically', harus menjadi isu-isu perencanaan di tiap-tiap perangkat daerah yang ada di Kabupaten Garut, terutama yang memang sudah ditetapkan sebagai pemilik 'quick wins' di tiap-tiap tahunnya," kata Margiyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024