Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat, meminta perusahaan di daerahnya untuk membangun rumah bagi karyawan agar dapat menghemat biaya khususnya transportasi.
"Kami menyerap aspirasi para buruh yang mengeluhkan besarnya biaya transportasi sekitar Rp10 ribu sampai Rp13 ribu per hari. Jadi, perusahaan diminta bisa membangun rumah bagi karyawannya," kata Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi di Majalengka, Jabar, Kamis.
Baca juga: Majalengka anggarkan Rp3 miliar revitalisasi stadion daerah
Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya sudah menginstruksikan dinas terkait agar mendorong perusahaan dapat membangun perumahan subsidi bagi pekerja di dekat lokasi pabrik.
Dedi menyebut dari hasil koordinasi terakhir, terdapat sejumlah perusahaan di Majalengka yang menyatakan bersedia dan menyetujui usulan itu.
Selanjutnya, kata dia, Pemkab Majalengka menjadi fasilitator untuk mempertemukan perusahaan dengan pihak pengembang perumahan dan perbankan.
Menurutnya, pembangunan rumah bersubsidi itu sangat potensial karena berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan Majalengka, terdapat lebih dari 40 perusahaan besar yang memiliki jumlah karyawan di kisaran 11 ribu hingga 12 ribu pekerja.
"Dari pemerintah, ada kuota 36 ribu rumah subsidi di Jawa Barat. Sejauh ini developer kurang berani membangun karena khawatir siapa yang beli, akhirnya perbankan terkendala saat hendak memberi modal ke developer,” ujarnya.
Dedi menjelaskan biaya pengeluaran sehari-hari dari buruh, nantinya bisa dialihkan untuk membayar cicilan rumah subsidi tersebut.
Selain perusahaan, Dedi menyebutkan bahwa pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah serikat buruh untuk membahas usulan tersebut.
"Kami menilai lebih bagus juga kalau biaya itu dipakai membayar cicilan pembayaran rumah daripada untuk ongkos," ucap dia.
Baca juga: Pemkab Majalengka imbau calon haji patuhi aturan selama di Tanah Suci
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kami menyerap aspirasi para buruh yang mengeluhkan besarnya biaya transportasi sekitar Rp10 ribu sampai Rp13 ribu per hari. Jadi, perusahaan diminta bisa membangun rumah bagi karyawannya," kata Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi di Majalengka, Jabar, Kamis.
Baca juga: Majalengka anggarkan Rp3 miliar revitalisasi stadion daerah
Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya sudah menginstruksikan dinas terkait agar mendorong perusahaan dapat membangun perumahan subsidi bagi pekerja di dekat lokasi pabrik.
Dedi menyebut dari hasil koordinasi terakhir, terdapat sejumlah perusahaan di Majalengka yang menyatakan bersedia dan menyetujui usulan itu.
Selanjutnya, kata dia, Pemkab Majalengka menjadi fasilitator untuk mempertemukan perusahaan dengan pihak pengembang perumahan dan perbankan.
Menurutnya, pembangunan rumah bersubsidi itu sangat potensial karena berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan Majalengka, terdapat lebih dari 40 perusahaan besar yang memiliki jumlah karyawan di kisaran 11 ribu hingga 12 ribu pekerja.
"Dari pemerintah, ada kuota 36 ribu rumah subsidi di Jawa Barat. Sejauh ini developer kurang berani membangun karena khawatir siapa yang beli, akhirnya perbankan terkendala saat hendak memberi modal ke developer,” ujarnya.
Dedi menjelaskan biaya pengeluaran sehari-hari dari buruh, nantinya bisa dialihkan untuk membayar cicilan rumah subsidi tersebut.
Selain perusahaan, Dedi menyebutkan bahwa pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah serikat buruh untuk membahas usulan tersebut.
"Kami menilai lebih bagus juga kalau biaya itu dipakai membayar cicilan pembayaran rumah daripada untuk ongkos," ucap dia.
Baca juga: Pemkab Majalengka imbau calon haji patuhi aturan selama di Tanah Suci
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024