Antarajawabarat.com, 30/10 - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengharapkan pemerintah menindaklanjuti potensi dan bakat peneliti muda didalam menghasil inovasi yang berkualitas.
"Kami menguatirkan, bakat peneliti muda yang memiliki pontensial luar biasanya ini dilirik negara atau swasta asing dalam menciptakan suatu inovasi," kata Kepala LIPI Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, usai pembukaan International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, di Jakarta, Kamis
Selama ini, kata dia, LIPI memberikan dukungan kepada peneliti muda berbakat ini, misalnya, mengikutsertakan dalam kompetisi tingkat nasional dan internasional dan memfasilitasi agar karya inovasi dari generasi muda tersebut dipatenkan.
"Kita tidak bisa menyelesaikan suatu penelitian yang dilakukan peneliti muda ini, karena LIPI sebetulnya memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan semangat dan budaya penelitian berfikir logis," ujarnya.
Menurut dia, peneliti muda khususnya siswa-siswi tidak akan sia-sia melakukan suatu inovasi, karena pihak sekolah akan mencarikan solusi agar siswa-siswi ini dapat menyelesaikan hasil penelitiannya.
"Kita terus merangsang siswa-siswi ini untuk menjadi peneliti, namun diharapkan pemerintah harus membuka ruang bagi peneliti-peneliti muda dalam mengembangkan potensinya," ujarnya.
Salah satu upaya meransang menjadi peneliti handal, kata dia, kompetisi International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, yang digelar di Gedung SMESCO Convention Center Jakarta, pada 30 Oktober hingga 1 November 2014.
"Pada kompetisi IEYI tahun ini, diikuti puluhan peneliti muda di 11 negara yaitu adalah Jepang, Mesir, Nigeria, Taiwan, Hongkong, Filipina, Malaysia, Thailand, India, Iran dan Indonesia.
Ajang ini menampilkan ratusan karya invensi atau penemuan para remaja dari berbagai negara di dunia. Pada penyelenggaraan tahun ini, LIPI dipercaya sebagai tuan rumah dengan mengambil tema Creating a Better Future through Innovation.
"Para peserta merupakan inovator remaja berusia maksimal 18 tahun. Mereka bisa secara individu maupun kelompok dengan maksimal dua inovator," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Kami menguatirkan, bakat peneliti muda yang memiliki pontensial luar biasanya ini dilirik negara atau swasta asing dalam menciptakan suatu inovasi," kata Kepala LIPI Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, usai pembukaan International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, di Jakarta, Kamis
Selama ini, kata dia, LIPI memberikan dukungan kepada peneliti muda berbakat ini, misalnya, mengikutsertakan dalam kompetisi tingkat nasional dan internasional dan memfasilitasi agar karya inovasi dari generasi muda tersebut dipatenkan.
"Kita tidak bisa menyelesaikan suatu penelitian yang dilakukan peneliti muda ini, karena LIPI sebetulnya memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan semangat dan budaya penelitian berfikir logis," ujarnya.
Menurut dia, peneliti muda khususnya siswa-siswi tidak akan sia-sia melakukan suatu inovasi, karena pihak sekolah akan mencarikan solusi agar siswa-siswi ini dapat menyelesaikan hasil penelitiannya.
"Kita terus merangsang siswa-siswi ini untuk menjadi peneliti, namun diharapkan pemerintah harus membuka ruang bagi peneliti-peneliti muda dalam mengembangkan potensinya," ujarnya.
Salah satu upaya meransang menjadi peneliti handal, kata dia, kompetisi International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, yang digelar di Gedung SMESCO Convention Center Jakarta, pada 30 Oktober hingga 1 November 2014.
"Pada kompetisi IEYI tahun ini, diikuti puluhan peneliti muda di 11 negara yaitu adalah Jepang, Mesir, Nigeria, Taiwan, Hongkong, Filipina, Malaysia, Thailand, India, Iran dan Indonesia.
Ajang ini menampilkan ratusan karya invensi atau penemuan para remaja dari berbagai negara di dunia. Pada penyelenggaraan tahun ini, LIPI dipercaya sebagai tuan rumah dengan mengambil tema Creating a Better Future through Innovation.
"Para peserta merupakan inovator remaja berusia maksimal 18 tahun. Mereka bisa secara individu maupun kelompok dengan maksimal dua inovator," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014