Salah satu ritel modern yang berasal dari Bandung, Yogya Group, mengungkapkan pasokan beras telah lancar ke tempatnya dalam dua pekan terakhir dan diharapkan bisa berlangsung beberapa waktu ke depan, sampai Idul Fitri 2024.
"Pasokan beras alhamdulillah sudah lancar ya sejak dua minggu terakhir mudah-mudahan sampai ke depannya tidak ada masalah lagi karena kan beras itu kebutuhan pokok, apalagi mau lebaran seperti ini ya banyak dibutuhkan," kata PR Yogya Group Ahmad Nuzurul Karnain di Bandung, Jumat.
Baca juga: Pemkot Bandung siapkan 300 kg bubuk abate guna tekan kasus DBD
Pria yang akrab disapa Anton itu menjelaskan beberapa waktu memang di ritel termasuk di Yogya Group, sempat terjadi kelangkaan komoditas beras yang utama, adalah karena kurangnya pasokan yang masuk ke ritell, hingga memaksa melakukan pembatasan pembelian satu kantung beras 5 kg per orang.
"Alhamdulillahnya harga pun sudah ada relaksasi ya dari Rp69.500 per 5 kg, sekarang udah Rp74.500 per 5 kg, dan sekarang kami tidak batasi pembeliannya seperti kemarin-kemarin," ucap Anton.
Kemudian, lanjut Anton, beras kembali tersedia di gerai-gerai mereka, juga dipengaruhi sudah mulai lancarnya distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang dipastikan masuk tiap pekan.
"Dukungan dari Bulog, itu setiap hari Senin kita kedatangan produk dari Bulog, khusus untuk SPHP jadi stok bisa dipastikan ada, termasuk yang dari luar Bulog," ucapnya.
Sementara itu, dalam pengamatan ANTARA, di beberapa retail termasuk Yogya Group, meski beras dipastikan ada, namun tidak dengan merk beragam seperti sebelum-sebelumnya.
"Betul, hal ini karena konsumen mengambil barang dengan tidak ada pembatasan kami pun ketika barang datang kita langsung pajang. Tapi sejauh ini pasokan tetap lancar," ucapnya.
Baca juga: Kota Bandung pastikan 41 RS siap tangani kasus DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pasokan beras alhamdulillah sudah lancar ya sejak dua minggu terakhir mudah-mudahan sampai ke depannya tidak ada masalah lagi karena kan beras itu kebutuhan pokok, apalagi mau lebaran seperti ini ya banyak dibutuhkan," kata PR Yogya Group Ahmad Nuzurul Karnain di Bandung, Jumat.
Baca juga: Pemkot Bandung siapkan 300 kg bubuk abate guna tekan kasus DBD
Pria yang akrab disapa Anton itu menjelaskan beberapa waktu memang di ritel termasuk di Yogya Group, sempat terjadi kelangkaan komoditas beras yang utama, adalah karena kurangnya pasokan yang masuk ke ritell, hingga memaksa melakukan pembatasan pembelian satu kantung beras 5 kg per orang.
"Alhamdulillahnya harga pun sudah ada relaksasi ya dari Rp69.500 per 5 kg, sekarang udah Rp74.500 per 5 kg, dan sekarang kami tidak batasi pembeliannya seperti kemarin-kemarin," ucap Anton.
Kemudian, lanjut Anton, beras kembali tersedia di gerai-gerai mereka, juga dipengaruhi sudah mulai lancarnya distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang dipastikan masuk tiap pekan.
"Dukungan dari Bulog, itu setiap hari Senin kita kedatangan produk dari Bulog, khusus untuk SPHP jadi stok bisa dipastikan ada, termasuk yang dari luar Bulog," ucapnya.
Sementara itu, dalam pengamatan ANTARA, di beberapa retail termasuk Yogya Group, meski beras dipastikan ada, namun tidak dengan merk beragam seperti sebelum-sebelumnya.
"Betul, hal ini karena konsumen mengambil barang dengan tidak ada pembatasan kami pun ketika barang datang kita langsung pajang. Tapi sejauh ini pasokan tetap lancar," ucapnya.
Baca juga: Kota Bandung pastikan 41 RS siap tangani kasus DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024