Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus mengoptimalkan Program Garut Packaging House sebagai tempat pelayanan membuat kemasan menarik bagi berbagai produk usaha kecil menengah (UKM) agar bisa berdaya saing, mampu berkembang dan memberikan keuntungan.
"Packaging House itu adalah merupakan satu sarana tempat yang memang sengaja didirikan oleh Pemda Garut dalam rangka untuk membantunya peningkatan daya saing produk UKM, terutama dari aspek pemasaran, khususnya dari sisi kemasan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Ridzky Ridznurdin di Garut, Senin.
Ia menuturkan pelayanan rumah kemasan produk UKM itu berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota yang terbuka bagi siapa saja pelaku usaha untuk membantu produknya agar lebih menarik dan mampu berdaya saing di pasaran.
Keberadaan tempat pelayanan pengemasan produk itu, kata dia, karena selama ini berdasarkan kondisi di lapangan bahwa kelemahan dari produk UKM itu dari pemasaran, terutama aspek kemasan, sehingga daya saingnya tidak terlalu kuat.
"Garut Packaging House yang dikelola oleh sebuah koperasi, di mana koperasi itu isinya adalah juga anak-anak muda, anak-anak yang mengerti tentang soal kemasan, mengerti soal tentang marketing, bahkan juga mengerti soal digital marketing," katanya.
Ia menyampaikan sejauh ini keberadaan rumah pengemasan itu disambut antusias pelaku UKM, tercatat sudah lebih dari 100 pelaku UKM yang sudah dibantu untuk membuatkan kemasan menarik untuk produknya.
Dalam satu pelaku UKM, kata dia, bisa lebih dari satu produk yang dibuatkan kemasannya, bahkan keberadaan rumah kemasan itu mampu menarik minat pelaku UKM lainnya di luar daerah Garut, seperti dari daerah terdekat yakni Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar.
"Bisa dimengerti, sebab Garut Packaging House ini memang untuk wilayah Priangan Timur baru di Garut, sehingga kami pun tidak menutup kemungkinan menerima pesanan atau layanan yang dibutuhkan oleh pelaku UKM di luar Kabupaten Garut, jadi sangat antusias," kata Ridzky.
Ia menyampaikan layanan pembuatan kemasan produk UKM di Garut berbeda dengan daerah lainnya yakni tidak ada batasan jumlah, bagi siapa saja pelaku usaha yang ingin membuat kemasan produk akan dilayani.
Bahkan, lanjut dia, pelaku UKM yang ingin membuat kemasan produknya di bawah 50, bahkan 20 kemasan tetap akan dilayani karena tujuannya untuk membantu mereka agar usahanya bisa terus berjalan, dan berkembang.
"Jadi sangat memudahkan pelaku UKM, kalaupun ada UKM yang memang ingin memproduksi kemasan itu di bawah 50, di bawah 20 itu pun kami layani," katanya.
Ia menambahkan upaya mengoptimalkan layanan rumah kemasan itu tidak hanya membuat pengemasan produk, melainkan ada layanan konsultasi gratis tentang desain produk, kemudian mengedukasi terkait pemasaran digital, lalu konsultasi tentang sertifikasi halal, dan nomor induk berusaha (NIB).
Selain itu, lanjut dia, pelayanan di rumah kemasan akan diperluas dengan peralatannya lebih canggih, sehingga bisa menjadi terbaik di wilayah Priangan Timur yang akhirnya produk UKM bisa semakin maju dan berkembang, untuk itu masyarakat diminta untuk memanfaatkan program layanan tersebut.
"Kami juga ingin ke depan nanti membuat semacam layanan mobile dalam bentuk mobil untuk masuk ke kampung-kampung, ke desa-desa yang mungkin di sana banyak potensi produk-produk UKM yang bisa ditumbuhkembangkan melalui layanan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Packaging House itu adalah merupakan satu sarana tempat yang memang sengaja didirikan oleh Pemda Garut dalam rangka untuk membantunya peningkatan daya saing produk UKM, terutama dari aspek pemasaran, khususnya dari sisi kemasan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Ridzky Ridznurdin di Garut, Senin.
Ia menuturkan pelayanan rumah kemasan produk UKM itu berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota yang terbuka bagi siapa saja pelaku usaha untuk membantu produknya agar lebih menarik dan mampu berdaya saing di pasaran.
Keberadaan tempat pelayanan pengemasan produk itu, kata dia, karena selama ini berdasarkan kondisi di lapangan bahwa kelemahan dari produk UKM itu dari pemasaran, terutama aspek kemasan, sehingga daya saingnya tidak terlalu kuat.
"Garut Packaging House yang dikelola oleh sebuah koperasi, di mana koperasi itu isinya adalah juga anak-anak muda, anak-anak yang mengerti tentang soal kemasan, mengerti soal tentang marketing, bahkan juga mengerti soal digital marketing," katanya.
Ia menyampaikan sejauh ini keberadaan rumah pengemasan itu disambut antusias pelaku UKM, tercatat sudah lebih dari 100 pelaku UKM yang sudah dibantu untuk membuatkan kemasan menarik untuk produknya.
Dalam satu pelaku UKM, kata dia, bisa lebih dari satu produk yang dibuatkan kemasannya, bahkan keberadaan rumah kemasan itu mampu menarik minat pelaku UKM lainnya di luar daerah Garut, seperti dari daerah terdekat yakni Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar.
"Bisa dimengerti, sebab Garut Packaging House ini memang untuk wilayah Priangan Timur baru di Garut, sehingga kami pun tidak menutup kemungkinan menerima pesanan atau layanan yang dibutuhkan oleh pelaku UKM di luar Kabupaten Garut, jadi sangat antusias," kata Ridzky.
Ia menyampaikan layanan pembuatan kemasan produk UKM di Garut berbeda dengan daerah lainnya yakni tidak ada batasan jumlah, bagi siapa saja pelaku usaha yang ingin membuat kemasan produk akan dilayani.
Bahkan, lanjut dia, pelaku UKM yang ingin membuat kemasan produknya di bawah 50, bahkan 20 kemasan tetap akan dilayani karena tujuannya untuk membantu mereka agar usahanya bisa terus berjalan, dan berkembang.
"Jadi sangat memudahkan pelaku UKM, kalaupun ada UKM yang memang ingin memproduksi kemasan itu di bawah 50, di bawah 20 itu pun kami layani," katanya.
Ia menambahkan upaya mengoptimalkan layanan rumah kemasan itu tidak hanya membuat pengemasan produk, melainkan ada layanan konsultasi gratis tentang desain produk, kemudian mengedukasi terkait pemasaran digital, lalu konsultasi tentang sertifikasi halal, dan nomor induk berusaha (NIB).
Selain itu, lanjut dia, pelayanan di rumah kemasan akan diperluas dengan peralatannya lebih canggih, sehingga bisa menjadi terbaik di wilayah Priangan Timur yang akhirnya produk UKM bisa semakin maju dan berkembang, untuk itu masyarakat diminta untuk memanfaatkan program layanan tersebut.
"Kami juga ingin ke depan nanti membuat semacam layanan mobile dalam bentuk mobil untuk masuk ke kampung-kampung, ke desa-desa yang mungkin di sana banyak potensi produk-produk UKM yang bisa ditumbuhkembangkan melalui layanan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024