Pemerintah Kota  Bandung Jawa Barat membentuk tim teknis untuk penyelenggaraan implementasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) dengan metode Wolbachia.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung Asep Gufron di Bandung Rabu menyampaikan, pembentukan tim teknis ini bertujuan untuk menekan angka kasus DBD di Kota Bandung dengan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan.

"Tiap tahun Kota Bandung terindikasi tinggi kasus DBD, dan kita petakan Kecamatan Ujungberung itu yang paling banyak," kata Asep.

Pembentukan tim tertuang dalam Surat Keputusan wali Kota Bandung Nomor: 440/Kep.066- Dinkes/2024 tentang Pembentukan Tim Teknis Penyelenggaraan Implementasi Penanggulangan Dengue dengan Metode Wolbachia di Kota Bandung.

Selain itu, Asep menyambut positif saat Kementerian Kesehatan memilih Kota Bandung sebagai salah satu dari lima kota untuk penyelenggaraan Implementasi Program Wolbachia.

Sebelumnya program ini telah berhasil di Yogyakarta.

"Kita tidak dijadikan kelinci percobaan. Ini sudah berhasil dilakukan di Yogyakarta. Program ini harus berjalan di Kota Bandung," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan bahwa metode Wolbachia bukanlah rekayasa genetik melainkan bakteri alami yang memang ada pada serangga.


"Wolbachia adalah bakteri alami yang ada pada 60 persen serangga seperti lalat buah, kupu-kupu, ngengat, dan lain lain. Namun pada nyamuk belum ada, sehingga diperlukan metode ini," kata Anhar.

Dia juga mempertegas hasil riset yang menyatakan, bakteri Wolbachia tidak akan bisa hidup pada tubuh manusia atau mahluk hidup selain serangga.

"Wolbachia tidak dapat bertahan di luar tubuh serangga, tidak dapat berpindah kepada tubuh manusia ataupun hewan ternak sehingga tidak berbahaya," katanya.


 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024