Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan yang rusak atau berlubang maupun rekonstruksi jalan yang diprioritaskan di jalur mudik dan wisata menjelang Hari Raya Idul Fitri agar masyarakat nyaman dan aman saat melewati wilayah Garut.

"Kita akan cukup prioritaskan ke jalur-jalur yang menjadi prioritas yaitu jalur mudik," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut Agus Ismail di Garut, Selasa.

Ia menuturkan Dinas PUPR Garut sudah merencanakan kegiatan untuk perbaikan jalan yang rusak, terutama di jalur yang akan dilewati pemudik maupun wisatawan saat musim libur Lebaran.

Perbaikan jalan itu, kata dia, berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena ada beberapa ruas jalan yang kewenangannya oleh provinsi.

"Jalan provinsi kita juga sudah koordinasi dengan provinsi, yang ditangani jalur provinsi seperti di Bayongbong, ada empat ruas jalur provinsi di wilayah Garut," katanya.

Ia menyebutkan jalur provinsi yang sudah mulai diperbaiki yakni jalan utama Garut-Bandung di wilayah Kecamatan Kadungora.

Selanjutnya, kata dia, menyambung dari jalur provinsi itu, Pemkab Garut melakukan perbaikan jalan dan juga pembangunan jalan yang menuju kawasan objek wisata di Garut seperti Cipanas.

"Kita akan pilih, misal Kadungora (jalur utama Bandung-Garut) sudah kita tangani duluan, kita fokus yang keluarannya ke arah Cipanasnya, Jalan Ibrahim Adjie," katanya.
Ia menyebutkan anggaran yang disiapkan untuk jalan tahun ini tidak terlalu besar, meski begitu akan dioptimalkan penggunaannya agar jalan di Garut bisa nyaman dan aman dilewati kendaraan.

Besaran anggaran yang tersedia untuk jalan, kata dia, dari dana alokasi khusus sebesar Rp15 miliaran, kemudian dana untuk pemeliharaan jalan sebesar Rp5 miliar selama satu tahun.

Ia berharap perbaikan jalan utama di jalur mudik dapat segera selesai sebelum Lebaran, terutama jalur selatan seperti Pameungpeuk, Bungbulang, dan Banjarwangi.

"Mudah-mudahan bisa selesai sebelum Lebaran, lihat kondisi cuaca karena tidak bisa dibangun saat hujan dengan curah tinggi," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024