Antarajawabarat.com, 21/9 - Bandung Independent Living Center (BLIC) menilai seluruh taman kota yang dibangun Pemerintah Kota Bandung, Jabar, sulit dijangkau oleh kaum penyandang disabilitas.

"Banyak pembangunan seperti membuat taman-taman, kelihatan indah, bagus tapi tidak ada fasilitas untuk memudahkan kaum disabilitas menikmati taman itu," kata Wakil Direktur BLIC Aden Achmad saat diskusi penanganan kaum disabilitas di Bandung, Sabtu.

Ia menuturkan, banyak penyandang disabilitas yang memakai kursi roda atau tuna netra tidak merasa terfasilitasi untuk akses menikmati fasilitas taman kota itu.

Salah satu taman yang sulit diakses, kata Aden, yaitu taman musik di Jalan Sumatera, pengunjung yang memakai kursi roda sulit masuk ke taman itu.

"Yang saya alami sendiri taman musik sulit diakses, dan taman-taman lainnya, jadi pembangunan ini belum terasa oleh kaum disabilitas, aksesibilitasnya terlupakan," kata Aden.

Pembangunan taman kota tersebut, kata Aden, merupakan program Wali Kota Ridwan Kamil dan Wakilnya Oded yang baru satu tahun memimpin Kota Bandung.

Namun program pembangunan kota yang dicanangkan oleh Ridwan Kamil itu, menurut Aden, belum berpihak pada kepentingan banyak masyarakat seperti kaum disabilitas.

"Ridwan Kamil seorang arsitek tapi kenapa tidak suatu taman yang menyediakan jalur untuk kaum disabilitas yang memakai kursi roda atau yang lainnya," kata Aden.

Perwakilan dari CBM sebuah organisasi dunia bidang kesehatan Fredi, menambahkan bahwa pembangunan di Kota Bandung memang belum memperhatikan kemudahan, keselamatan dan kenyamanan bagi kaum penyandang disabilitas.

Ia menyebutkan, selain taman kota, Rumah Sakit Soreang di Kabupaten Bandung, kantor pemerintah serta tempat peribadatan belum memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk mendatangi tempat tersebut.

Menurut dia, seharusnya pemerintah dalam setiap pembangunan terutama tempat umum harus memperhatikan kemudahan aksesnya bagi penyandang disabilitas.

"Sangat disayangkan kita punya ITB (Institut Teknologi Bandung) dengan banyak jurusan tekniknya tapi pembangunan kotanya sendiri belum ramah bagi masyarakatnya," kata Fredi.

Sementara itu, diskusi tentang penanganan kaum disabilitas di Bandung tersebut dihadiri perwakilan dari beberapa penyandang disabilitas, tuna netra, dan tuna rungu.

Dalam diskusi itu penyandang disabilitas mengharapkan kepedulian pemerintah agar setiap pembangunan tempat umum maupun transportasi umum dapat mudah diakses oleh kaum disabilitas.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014