Antarajawabarat.com, 18/9 - DPRD Cianjur minta peneliti untuk mengumumkan hasilnya ke publik guna menghilangkan praduga masyarakat terhadap penelitian yang dilakukan di Situs Gunung Padang, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar.
Ketua DPRD Cianjur, Yadi Mulyadi, Kamis, mengatakan, sejumlah pihak sempat melakukan audiensi dengan pihaknya meminta anggota dewan melakukan pengontrolan ke lokasi situs yang tengah dilakukan penelitian permulaan.
Mereka menilai penelitian yang dilakukan Timnas Peneliti Gunung Padang, menggunakan peralatan yang berbahaya dan dapat merusak keutuhan situs, sehingga mereka menyatakan keberatan akan kegiatan tersebut.
"Selama ini mungkin kurangnya sosialisasi yang dilakukan baik oleh pemerintah dan peneliti, membuat masyarakat tidak paham alat dan penelitian seperti apa yang sedang dilakukan di situs tertua di dunia itu," katanya.
Pihaknya menilai penelitian yang dilakukan perlu untuk membuka misteri yang tersimpan selama ribuan tahun di Gunung Padang. Ia menilai peniliti tidak akan menggunakan alat dan benda yang dapat merusak situs saat melakukan penelitian.
"Kami memang belum pernah secara khusus datang kesana untuk mengetahui penelitian seperti apa yang telah dilakukan. Namun kami mengetahui dari media, kalau sejumlah benda telah ditemukan," katanya.
Sehingga pihaknya setuju dengan penelitian yang dilakukan Timnas Peneliti, untuk mengungkap pintu kebudayaan yang selama ini terpendam di dalam Gunung Padang.
"Untuk mengakomodasi masukan dan keluhan dari sejumlah pihak, kami akan melakukan monitoring secepatnya ke Gunung Padang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
Ketua DPRD Cianjur, Yadi Mulyadi, Kamis, mengatakan, sejumlah pihak sempat melakukan audiensi dengan pihaknya meminta anggota dewan melakukan pengontrolan ke lokasi situs yang tengah dilakukan penelitian permulaan.
Mereka menilai penelitian yang dilakukan Timnas Peneliti Gunung Padang, menggunakan peralatan yang berbahaya dan dapat merusak keutuhan situs, sehingga mereka menyatakan keberatan akan kegiatan tersebut.
"Selama ini mungkin kurangnya sosialisasi yang dilakukan baik oleh pemerintah dan peneliti, membuat masyarakat tidak paham alat dan penelitian seperti apa yang sedang dilakukan di situs tertua di dunia itu," katanya.
Pihaknya menilai penelitian yang dilakukan perlu untuk membuka misteri yang tersimpan selama ribuan tahun di Gunung Padang. Ia menilai peniliti tidak akan menggunakan alat dan benda yang dapat merusak situs saat melakukan penelitian.
"Kami memang belum pernah secara khusus datang kesana untuk mengetahui penelitian seperti apa yang telah dilakukan. Namun kami mengetahui dari media, kalau sejumlah benda telah ditemukan," katanya.
Sehingga pihaknya setuju dengan penelitian yang dilakukan Timnas Peneliti, untuk mengungkap pintu kebudayaan yang selama ini terpendam di dalam Gunung Padang.
"Untuk mengakomodasi masukan dan keluhan dari sejumlah pihak, kami akan melakukan monitoring secepatnya ke Gunung Padang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014