Sebanyak 1.435 keluarga rawan stunting (KRS) di Provinsi Jawa Barat menjadi penerima pertama program cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan penanganan stunting (tengkes) gelombang kedua di tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BUMN Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan usai peluncuran program tersebut di Aula Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
"Kita mulai hari ini dengan melaksanakan penyaluran di Kantor Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat. Lokasi ini dijadikan tempat untuk memulai penyaluran bantuan pangan stunting tahun 2024," katanya.
Ia mengatakan bantuan tersebut terbagi atas 469 KRS di Kota Bekasi, 466 KRS di Kota Cimahi, dan 500 KRS di Kota Depok.
Ia mengatakan Jawa Barat dipilih sebagai lokasi kick off, karena memiliki jumlah penerima bantuan terbanyak, yakni mencapai 403.285 KRS, di luar enam provinsi lainnya yang menjadi prioritas dengan jumlah total penerima bantuan mencapai 1.446.089 KRS.
"Setiap keluarga rentan stunting akan menerima satu paket berisi 10 butir telur dan 0,9 - 1 kg daging ayam beku sebanyak tiga kali," katanya.
Dikatakan Frans, bantuan serupa akan menyasar enam provinsi prioritas lainnya, yakni Sumatera Utara mencapai 136.738 KRS, Jawa Barat 403.285 KRS, Jawa Tengah 345.514 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, Banten 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS dan Sulawesi Barat 20.633 KRS.
Proses distribusi bantuan pangan melibatkan perusahaan member of ID FOOD, yakni PT Berdikari, PT PPI, PT Rajawali Nusindo sebagai penyedia produk telur dan daging ayam, PT BGR Logistik Indonesia (BLI) sebagai transporter, dan PT Pos Indonesia (Persero).
Menurut Frans, yang membedakan pada tahun ini adalah keterlibatan BLI sebagai transporter untuk wilayah Jawa Barat, sebagai mitra pemerintah untuk mengirimkan bantuan pangan penanganan stunting ke masyarakat.
Dengan mengoptimalkan refeer truck yang menjadi armada andalan dari BLI, diharapkan produk telur dan daging ayam yang didistribusikan akan semakin terjaga kualitasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantuan pangan tahap II keluarga rawan stunting dimulai dari Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BUMN Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan usai peluncuran program tersebut di Aula Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
"Kita mulai hari ini dengan melaksanakan penyaluran di Kantor Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat. Lokasi ini dijadikan tempat untuk memulai penyaluran bantuan pangan stunting tahun 2024," katanya.
Ia mengatakan bantuan tersebut terbagi atas 469 KRS di Kota Bekasi, 466 KRS di Kota Cimahi, dan 500 KRS di Kota Depok.
Ia mengatakan Jawa Barat dipilih sebagai lokasi kick off, karena memiliki jumlah penerima bantuan terbanyak, yakni mencapai 403.285 KRS, di luar enam provinsi lainnya yang menjadi prioritas dengan jumlah total penerima bantuan mencapai 1.446.089 KRS.
"Setiap keluarga rentan stunting akan menerima satu paket berisi 10 butir telur dan 0,9 - 1 kg daging ayam beku sebanyak tiga kali," katanya.
Dikatakan Frans, bantuan serupa akan menyasar enam provinsi prioritas lainnya, yakni Sumatera Utara mencapai 136.738 KRS, Jawa Barat 403.285 KRS, Jawa Tengah 345.514 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, Banten 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS dan Sulawesi Barat 20.633 KRS.
Proses distribusi bantuan pangan melibatkan perusahaan member of ID FOOD, yakni PT Berdikari, PT PPI, PT Rajawali Nusindo sebagai penyedia produk telur dan daging ayam, PT BGR Logistik Indonesia (BLI) sebagai transporter, dan PT Pos Indonesia (Persero).
Menurut Frans, yang membedakan pada tahun ini adalah keterlibatan BLI sebagai transporter untuk wilayah Jawa Barat, sebagai mitra pemerintah untuk mengirimkan bantuan pangan penanganan stunting ke masyarakat.
Dengan mengoptimalkan refeer truck yang menjadi armada andalan dari BLI, diharapkan produk telur dan daging ayam yang didistribusikan akan semakin terjaga kualitasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantuan pangan tahap II keluarga rawan stunting dimulai dari Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024