Antarajawabarat.com,4/9 - Pimpinan DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta pengusaha dan peternak ayam di daerah itu menghentikan sementara penjualan komoditas itu keluar daerah untuk memenuhi kebutuhan warga di kabupaten itu.

"Di Cianjur banyak pengusaha dan peternak ayam yang selama ini memasok ayam ke daerah lain, namun saat ini ada kesulitan mendapatkan pasokan sehingga kami minta pengusaha dan peternak untuk sementara tidak menjual keluar daerah dulu," kata Plt Ketua DPRD Cianjur, Yadi Mulyadi di Cianjur, Rabu.

Menurut dia, selain untuk memenuhi kebutuhan warga kabupaten itu sendiri, penambahan pasokan dapat mengendalikan harga daging ayam di tingkat lokal yang saat ini meroket hingga mencapai Rp38.000 per kilogram.

Selain itu, pihaknya akan mendesak Pemkab Cianjur dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) secepatnya melakukan pengendalian harga ayam potong.
Dia menjelaskan TPID Cianjur harus mengetahui persoalan harga dan pasokan ayam hidup untuk kebutuhan di Kabupaten Cianjur, karena harga mahal dipicu pasokan ayam hidup ke pasar yang turun drastis.

"Pemerintah dan TPID dapat melakukan berbagai cara untuk mengurangi pengiriman atau penjualan ayam hidup dari Cianjur ke daerah lain untuk sementara," katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, kebutuhan daging ayam untuk Cianjur tidak tercukupi dan harga dapat kembali stabil. Pemerintah dapat melakukan hal tersebut dengan cara berkoordinasi dengan pengusaha dan peternak ayam.

"Investor bidang apapun di Cianjur harus memberi kontribusi dalam membantu pemberdayaan terhadap warga sekitar. Pemerintah wajib melindungi warganya termasuk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya," katanya.

Ia menyebutkan harga ayam potong di Cianjur seharusnya lebih rendah karena produsennya berada di Cianjur sendiri.

Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya Peternakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Cianjur, Parwinia mengatakan ayam hidup yang dihasilkan dari peternak ayam di Cianjur cukup besar jumlahnya.

Bahkan dari 100 persen hasil panen masing-masing peternak dan pengusaha, hanya 40 persen yang diserap warga lokal sisanya 60 persen didistribusikan ke daerah lain.

"Artinya, ayam hidup di Cianjur ini sangat melimpah karena memang banyak peternakan ayam di Kabupaten Cianjur ini," katanya. ***2***(KR.FKR)

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014