Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjamin stok beras untuk kebutuhan 2,6 juta warga Cianjur, dapat terpenuhi dari hasil panen petani lokal di sejumlah kecamatan di Cianjur selama satu tahun sekitar 500 ribu ton.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Rabu, mengatakan meski sebagian besar hasil panen petani banyak yang dijual ke luar daerah, namun tidak menyebabkan kelangkaan beras di Cianjur, hanya harga mengalami kenaikan terjadi tidak hanya di Cianjur.

Baca juga: Bulog sediakan beras dan minyak murah yang bisa dibeli langsung warga

"Setiap tahun hasil panen petani di Cianjur mengalami surplus atau berlebih, dimana tingkat pemakaian setiap tahun di kali jumlah warga hanya 256 ribu ton, sehingga Cianjur masih dapat menyumbang kebutuhan pangan di Jabar," katanya.

Sedangkan terkait kenaikan harga beras yang terjadi merata di seluruh wilayah di Indonesia termasuk di Cianjur, ungkap dia, dapat diatasi dengan sejumlah program termasuk menyalurkan beras bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga dan pendistribusian beras SPHP.

Pemerintah daerah, sejak beberapa hari terakhir, menyalurkan beras bantuan pemerintah untuk ratusan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serentak di seluruh desa di Cianjur, dengan harapan dapat menekan kenaikan harga beras di pasaran.

"Kami bersama Bulog Cianjur, mempercepat penyaluran bantuan beras untuk ratusan ribu KPM di seluruh wilayah di Cianjur, sehingga diharapkan dapat menormalkan kembali harga beras di pasaran," katanya.

Sedangkan terkait banyaknya hasil panen petani yang dijual ke luar kota, pihaknya optimis tidak berpengaruh terhadap ketersediaan beras di tingkat lokal Cianjur, terlebih saat ini di sejumlah kecamatan yang menjadi lumbung padi sudah masuk musim panen.

Kepala Dinas Pertanian Cianjur Yanti Nurdiyati, mengatakan setiap tahunnya produksi beras Cianjur sangat surplus bahkan menembus 850 ribu ton gabah kering giling, sehingga setiap tahun pihaknya menargetkan kenaikan produksi seperti tahun 2024 ditargetkan sekitar 1 juta ton.

"Setiap tahun hasil produksi beras di Cianjur tinggi seperti tahun 2023 sekitar 850 ribu ton gabah kering giling, untuk tahun ini ditargetkan sekitar 1 juta ton gabah kering giling, agar Cianjur tetap dapat menyumbang stok pangan Jabar sekitar 12 persen," katanya.
Sementara pedagang beras di pasar Cianjur, mengatakan harga beras di Cianjur merangkak naik menembus angka Rp 17 ribu per kilogram karena minim-nya stok, akibat banyaknya hasil produksi padi atau beras dijual ke luar kota Cianjur.

"Harga beras dari berbagai kualitas mengalami kenaikan yang signifikan, mulai dari Rp 2.000- Rp 4.000 per kilogram.

Harga beras paling murah sebelumnya Rp.12.000 per kilogram sekarang mencapai Rp14.000 per kilogram," kata pedagang beras di Pasar Induk Cianjur, Ujang Muslim.

Dia menjelaskan harga beras medium sebelumnya Rp12.500 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram, sedangkan harga beras premium sebelumnya Rp13.000 per kilogram sekarang mencapai Rp17.000 per kilogram.

Baca juga: Cianjur salurkan beras bantuan pemerintah untuk 277.079 KPM

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024