Pemerintah Kota Sukabumi memperkuat kolaborasi antar-instansi untuk mewujudkan Kota Sukabumi Jawa Barat bebas kasus stunting baru (new zero stunting) di 2024, dengan menyelaraskan berbagai program percepatan penanganan stunting.
"Kolaborasi antar-instansi sangat penting dilakukan untuk mewujudkan Kota Sukabumi bebas kasus stunting baru pada 2024. Penanganan gagal tumbuh pada bayi atau anak pada usia dini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus bekerja sama," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di Balai Kota Sukabumi, Rabu.
Menurut Kusmana, seperti diketahui pada 2022 kasus stunting di Kota Sukabumi masih berada di angka 19,2 persen. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya untuk menekan angka ini menjadi 14 persen di 2024, salah satunya dengan kolaborasi percepatan penanganan stunting.
Setiap instansi yang berada di lingkungan Pemkot Sukabumi ikut terlibat dalam penanganan stunting dan memiliki program masing-masing. Tetapi program tersebut tidak bisa dilaksanakan secara maksimal jika tidak adanya kolaborasi.
Karena itu, kolaborasi ini tujuannya untuk menyelaraskan seluruh program yang ada, sehingga dalam pelaksanaannya tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga target 14 persen bisa tercapai di tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kolaborasi antar-instansi sangat penting dilakukan untuk mewujudkan Kota Sukabumi bebas kasus stunting baru pada 2024. Penanganan gagal tumbuh pada bayi atau anak pada usia dini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus bekerja sama," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di Balai Kota Sukabumi, Rabu.
Menurut Kusmana, seperti diketahui pada 2022 kasus stunting di Kota Sukabumi masih berada di angka 19,2 persen. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya untuk menekan angka ini menjadi 14 persen di 2024, salah satunya dengan kolaborasi percepatan penanganan stunting.
Setiap instansi yang berada di lingkungan Pemkot Sukabumi ikut terlibat dalam penanganan stunting dan memiliki program masing-masing. Tetapi program tersebut tidak bisa dilaksanakan secara maksimal jika tidak adanya kolaborasi.
Karena itu, kolaborasi ini tujuannya untuk menyelaraskan seluruh program yang ada, sehingga dalam pelaksanaannya tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga target 14 persen bisa tercapai di tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024