Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, membuat program bernama Warung Peduli Inflasi untuk wadah distribusi komoditas pokok yang menghubungkan produsen dengan pedagang dan konsumen agar harga terkendali.
 
"Program ini memfasilitasi produsen untuk terhubung secara langsung ke pedagang dan konsumen. Jadi jalur distribusi bisa efisien dan harga komoditas tetap terkendali," kata Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Rabu.
 
Ia menyampaikan Warung Peduli Inflasi rencananya diluncurkan pada pekan pertama Maret 2024 di Pasar Jagasatru, yang menjadi lokasi utama penerapan program tersebut.
 
Dalam pelaksanaannya, pihaknya menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Pasar Berintan sebagai operator Warung Peduli Inflasi.
 
Menurut dia, BUMD itu bisa memainkan peran penting dalam memetakan jalur distribusi komoditas dan memangkas rantai penyaluran menjadi lebih efisien.
 
“Dari peta distribusi yang kita miliki itu masih belum (spesifik), walaupun secara makro produsen komoditas tertentu ada di beberapa daerah. Diharapkan BUMD kita bisa memainkan pola distribusi yang ada,” ujarnya.
 
Pada program ini juga, Pemkot Cirebon melakukan kolaborasi dengan beberapa pemerintah daerah terdekat supaya harga komoditas yang masuk atau keluar wilayah tetap stabil.
 
"Warung Peduli Inflasi tersebut bisa memperkuat kerja sama antardaerah,” katanya.

Selain program tersebut, Pemkot Cirebon memiliki beberapa kebijakan strategis dalam pengendalian inflasi, salah satunya menanam cabai yang diproyeksikan menyuplai kebutuhan sebelum hari besar keagamaan nasional (HBKN), khususnya Lebaran 2024.

Pihaknya berkomitmen menjaga laju inflasi dengan menekan harga komoditas pangan di wilayah itu agar tidak mengalami kenaikan.
 
“Strategi pengendalian inflasi di Kota Cirebon sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Tapi kita harus terus berusaha menjaga harga komoditas tetap stabil,” ucap dia.


 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024