Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat angka produksi beras mengalami surplus 94.446 ton dari hasil panen padi selama 2023, yang menunjukkan lahan pertanian di daerahnya tetap produktif.

Kepala Distan Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Jabar, Kamis, mengatakan jumlah surplus itu didapat dari estimasi kebutuhan beras 248.400 ton dengan angka produksi secara keseluruhan terdata 342.846 ton.

Baca juga: Cirebon diproyeksikan jadi daerah industri di Kawasan Rebana

"Dengan asumsi kebutuhan beras di Kabupaten Cirebon setiap bulan 9 kilogram per kapita atau 248.400 ton, maka produksi kita surplus," kata Alex.

Ia menyampaikan produksi beras di Kabupaten Cirebon didapat dari hasil panen padi petani yang menggarap lahan sawahnya dengan optimal, sehingga mampu menghasilkan gabah kering giling (GKG) sebanyak 534.777 ton.

Dari jumlah itu, menurut dia, setiap hektare lahan sawah di Cirebon memiliki tingkat produktivitas (provitas) sebesar 6,2 ton atau tetap produktif meski sempat terkena dampak dari fenomena El Nino.

"Produksi GKG 534.777 ton selama 2023 atau tingkat provitas sebesar 6,2 ton per hektare," ujarnya.

Alex pun optimis produksi beras di Kabupaten Cirebon pada panen raya perdana nanti pada 2024 akan menunjukkan hasil yang memuaskan, serta dapat berdampak positif terhadap perekonomian petani.

Hal itu karena petani di Kabupaten Cirebon bisa memenuhi kebutuhan pupuk untuk percepatan musim tanam, dengan menebus pupuk subsidi murah yang disediakan PT Pupuk Indonesia beberapa waktu lalu.
Ia memprediksi apabila masa tanam perdana ini tidak mengalami kendala seperti terganggu akibat kondisi cuaca sampai serangan hama, maka musim panen bisa dilakukan lebih cepat.

"Bisa maju, karena kalau tanam Januari maka bisa panen April," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih meminta semua petani bisa beralih memakai pupuk organik agar mengembalikan kesuburan tanah yang bisa berdampak pada meningkatnya produksi pertanian.

Ayu menambahkan pupuk organik bisa menjadi opsi alternatif bagi petani, karena Kabupaten Cirebon hanya mendapatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 24.127 ton untuk 2024 dengan rincian 14.664,44 ton urea dan 9.463,39 ton lainnya jenis NPK Phonska.

"Alokasi ini lebih rendah dari usulan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK)," ucap dia.

Baca juga: Dirut Pupuk Kujang jamin stok pupuk subsidi untuk petani Cirebon aman

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024