Pemerintah Kota Cimahi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat terus berkoordinasi untuk memetakan tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di lokasi rawan bencana seperti banjir saat pelaksanaan Pemilu 2024.
"Seperti biasa, hampir semua wilayah (rawan). Tapi dari sisi intensitas, yang paling sering banjir terjadi di wilayah Melong Cimahi Selatan dan Cipageran Cimahi Utara, serta wilayah-wilayah yang berdekatan dengan pertemuan sungai atau drainase,” kata Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi di Cimahi, Rabu.
Dicky mengatakan Pemkot Cimahi juga telah menyiagakan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta aparat kewilayahan untuk bertindak cepat apabila banjir menerjang salah satu TPS.
Ia menambahkan para petugas tersebut telah dibekali pelatihan dan simulasi evakuasi kotak suara saat bencana banjir melanda.
"Semua petugas siap, bila mana ada kejadian, petugas kita siap mengevakuasi dan mengamankan kotak suara baik sebelum ataupun sesudah pencoblosan," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya telah mengizinkan bangunan milik pemerintah untuk dijadikan lokasi TPS Pemilu 2024 sebagai antisipasi potensi hujan deras saat hari pencoblosan.
“Sepanjang itu sesuai dengan apa yang ada di dalam aturan penggunaannya untuk kepentingan umum, kita sudah beri dan kita fasilitasi,” katanya.
Dicky menilai jelang pencoblosan pemilu serentak di Kota Cimahi seluruh kesiapan telah dipenuhi. Beberapa kekurangan seperti hal teknis dapat bisa segera dilengkapi. Dirinya yakin pesta demokrasi dapat berjalan lancar dan kondusif.
"Kalau saya lihat semua sudah siap. Dari sisi penyelenggara, dukungan dana, logistik dan kesiapan tindakan di TPS rawan banjir. Semua sudah dipetakan dan saya cek langsung kesiapannya,” kata Dicky.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024