Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) setiap bulan pada 2024 untuk menjaga harga komoditas pangan tetap stabil sehingga laju inflasi terkendali.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon Elmi Masruroh mengatakan melalui program ini masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok seperti beras, cabai, telur, daging, serta produk pangan lainnya yang lebih murah dari harga pasaran.

Baca juga: Pemkot Cirebon tekan laju inflasi melalui program GPM
 
“Kami menggelar GPM ini setiap bulan, tapi bisa lebih dari itu. Kami sediakan juga beras berkualitas sebanyak 10 ton ukuran 5 kg dengan harga Rp10.400 per kg,” kata Elmi saat dikonfirmasi di Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
 
Ia menjelaskan dalam GPM, Pemkot Cirebon berupaya mendekatkan akses pangan terjangkau yang berkualitas kepada masyarakat sekaligus menstabilkan penyaluran berbagai komoditas pangan dari produsen.
 
Menurut dia, saat distribusi bahan pangan terjaga maka kenaikan harga bisa dicegah yang dampaknya dirasakan oleh warga di Kota Cirebon.
 
Selain GPM, kata Elmi, Pemkot Cirebon pun memiliki program unggulan lain untuk mengendalikan laju inflasi. Misalnya melalui gerakan penanaman komoditas cabai di lahan seluas 2.000 meter persegi.
 
“Progresnya sekarang sudah tahap penyemaian bibit cabai. Sekitar dua minggu lagi kami pindahkan ke lahan,” ujarnya.
 
Diharapkan cabai yang ditanam itu minimal bisa memasok kebutuhan dasar masyarakat pada Lebaran 2024, sehingga komoditas tersebut tidak mengalami lonjakan harga.
 
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Aris Budiyanto menyampaikan di kotanya pada Januari 2024, telah terjadi inflasi yang tercatat 1,97 persen (year on year/yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,14.
 
“Berdasarkan pemantauan BPS, di Kota Cirebon terjadi kenaikan IHK dari 102,13 pada Januari 2023 menjadi 104,14 pada Januari 2024,” ungkapnya.
 
Dari angka itu, tutur dia, tingkat inflasi bulanan (month to month/mtm) dan tahun ke bulan (year to date/ytd) di Kota Cirebon pada Januari 2024 masing-masing sebesar 0,04 persen.
 
Aris menyatakan inflasi pada Januari 2024 terjadi karena adanya kenaikan harga, yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
 
Dari data BPS Kota Cirebon kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil atau sumbangan inflasi sebesar 4,81 persen pada Januari 2024.
 
Jika dirinci, tambah dia, komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi (yoy) di Kota Cierebon yaitu beras sebesar 0,57 persen, sigaret kretek mesin sebesar 0,24 persen, dan cabai merah sebesar 0,14 persen.
 
“Meski begitu angka inflasi (yoy) tertinggi pada Januari 2024 terjadi di Kabupaten Subang sebesar 4,90 persen dengan IHK 108,37 dan yang terendah di Kota Bandung sebesar 1,90 persen dengan IHK sebesar 105,0,” ucap dia.

Baca juga: BI Cirebon: Program GPM jadi sarana efektif sosialisasi QRIS

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024